jpnn.com - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berupaya memperkuat komitmen penerapan Environment, Social, and Governance (ESG). Salah satunya dengan menggandeng Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) meluncurkan program pemberdayaan ekonomi berkelanjutan di Desa Semoyo, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul.
BSI memulai groundbreaking Desa Semoyo Binaan BSI-UMY sekaligus melaksanakan penanaman 10.671 pohon produktif sebagai bagian dari langkah pengurangan emisi karbon.
BACA JUGA: Masalah Serius Seleksi PPPK 2024 Tahap 1 & 2 Mirip, Honorer Langsung Lega
"Program Desa Bangun Sejahtera Indonesia (Desa BSI) menjadi inti kegiatan ini, menghabiskan dana Rp 3,6 miliar untuk mendukung 506 jiwa penerima manfaat," kata Direktur Kepatuhan & SDM BSI, Tribuana Tunggadewi, Selasa (17/12).
Fokus program meliputi pengembangan usaha berbasis budi daya serai wangi, eduwisata tanaman herbal, dan peternakan. Hal itu menjadikan Desa Semoyo sebagai contoh penerapan ekonomi berbasis potensi lokal.
BACA JUGA: Heboh Pabrik Uang Palsu di Kampus UIN Makassar, 15 Orang Tersangka
Inisiatif ini turut mengolah limbah serai wangi menjadi produk anyaman atap rumah, menciptakan ekosistem tanpa limbah yang ramah lingkungan.
"Melalui program ini, kami ingin menciptakan manfaat berkelanjutan yang selaras dengan prinsip ESG dan mendukung peningkatan ekonomi, sosial, serta lingkungan," ujarnya.
BACA JUGA: PK Terpidana Kasus Vina Ditolak MA, Reza Indragiri Ketuk Nurani Pimpinan Polri
Selain pemberdayaan ekonomi, BSI bersama PPATK, NGO, dan masyarakat setempat menanam ribuan pohon produktif seperti melinjo, sukun, dan kweni. Langkah ini diharapkan mampu menyerap karbon hingga 836 ton CO2e, sekaligus mendukung Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT).
“Kegiatan ini mencerminkan upaya nyata untuk menjaga keberlanjutan lingkungan, ekonomi, dan sosial,” kata Deputi Bidang Pelaporan dan Pengawasan Kepatuhan PPATK, Fithriadi.
Sementara itu, Rektor UMY Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto menyoroti pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan perbankan syariah untuk menciptakan program yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Tanaman seperti sukun dan kweni tidak hanya bernilai ekonomis tetapi juga menjadi alternatif pangan bergizi. Ini kontribusi nyata dari sektor perbankan bagi masyarakat,” ujar Prof. Gunawan.
Sejak 2022, BSI telah menanam lebih dari 50.000 pohon di seluruh Indonesia, dengan estimasi penyerapan karbon 4.129 ton CO2e. Melalui aplikasi BYOND By BSI, nasabah juga dapat berdonasi untuk program "Sedekah Pohon Untuk Negeri," menjadikan BSI sebagai pelopor digitalisasi donasi lingkungan di perbankan syariah. (esy/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Mesyia Muhammad