Kurangi Kemacetan, Siapkan Transportasi Publik yang Aman

Jumat, 07 Maret 2014 – 18:16 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Upaya peralihan penumpang dari kendaraan pribadi ke mode transportasi umum untuk mengurangi kemacetan belum menunjukkan hasil yang signifikan. Jalanan DKI Jakarta masih diwarnai kemacetan, serta kendaraan umum yang belum memberi kenyamanan bagi penumpang.

Pendiri Pendiri @betterJKT, Rommy mengatakan upaya mengurangi kemacetan Jakarta memang membutuhkan waktu. Namun, perlu ada terobosan dalam bertranportasi sehingga penumpang memilih transportasi umum karena kenyamanan.

BACA JUGA: Warga Serang Petugas dengan Batu dan Botol

"Saya berangan-angan agar angkot dan bus yang tidak ber-AC lebih baik diganti saja. Percuma kan jika naik bus transjakarta yang sejuk, tapi ketika naik bus lanjutannya kotor dan tidak ber-AC," kata Rommy di Jakarta, Jumat (7/3).

Pria yang juga mencalonkan sebagai anggota DPD daerah pemilihan DKI Jakarta ini menjelaskan lebih baik ada 100.000 publik transport yang aman nyaman dan ramah lingkungan daripada 1 juta kendaraan pribadi di jalanan Jakarta.

BACA JUGA: Astaga... Mesut Ozil Disunat Jin

Data tahun 2012 saja menunjukkan jumlah mobil pribadi di Indonesia mencapai 9,5 juta unit, sepeda motor 77,76 juta unit. Bandingkan dengan bus yang berjumlah hanya 1,95 juta. Semua mode kendaraan pribadi ini paling banyak disumbang warga Jakarta.

"Bisa dibandingkan emisi karbon yang dihasilkan oleh kendaraan pribadi dengan kendaraan umum ini. Tidak hanya soal macet, tapi lebih dari itu bahaya polusi akan semakin menghantui kita. Banyak penyakit akan menyebabkan rendahnya kualitas kesehatan warga DKI," ucapnya.

BACA JUGA: Mall Taman Anggrek Diancam Diledakkan

Rommy mengatakan dengan adanya transportasi publik yang nyaman dengan kondisi bersih dan ber-AC, maka penumpang pun akan nyaman. Selain itu, transportasi publik yang menggunakan bahan bakar gas tentunya bisa mengurangi emisi karbon yang biasanya dihasilkan dari kendaraan pribadi yang menggunakan bahan bakar fosil seperti bensin dan solar.

Untuk menurunkan motivasi masyarakat berkendaraan pribadi, Rommy juga menyarankan Pemerintah DKI Jakarta bisa menaikkan tarif pajak kendaraan bermotor, mengurangi subsidi BBM bagi mobil pribadi, menyediakan parkiran di terminal/shelter bus, dan menciptakan jalur transportasi yang terintegrasi.

"Jalur terintegrasi ini dimaksudkan agar penumpang mendapati kendaraan umum di jalur-jalur utama jalan," pungkasnya. (awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sakit Tak Kunjung Sembuh, Kakek Bakar Diri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler