Kurangi Pengangguran, Rp 11,2 T untuk Program Padat Karya

Senin, 18 Desember 2017 – 06:02 WIB
Basuki Hadimuljono. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendukung target pengentasan kemiskinan dan mengurangi pengangguran dengan program padat karya.

Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran Rp 11,2 triliun untuk program padat karya tahun depan.

BACA JUGA: Puan Minta Komitmen Pimpinan Daerah buat Program Padat Karya

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan, ada beberapa proyek yang akan dikerjakan dengan sistem padat karya.

Yakni program percepatan peningkatan tata guna air irigasi (P3TGAI), operasi dan pemeliharaan (OP) irigasi, serta pengembangan infrastruktur sosial dan ekonomi wilayah (PISEW).

BACA JUGA: BNPT-Pemkot Solo Bangun Role Model Pengentasan Kemiskinan

Lalu program penyediaan air minum berbasis masayarakat (Pamsimas), sanitasi berbasis masyarakat (Sanimas), pembangunan rumah swadaya maupun rusun dan rumah tapak untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), serta pemeliharaan rutin jalan.

Menurut Basuki, program tersebut mampu menyerap 263.646 orang tenaga kerja atau sebanyak 20,5 juta hari orang kerja (HOK) dengan upah yang dibayarkan secara harian mencapai Rp 2,4 triliun dari total alokasi.

BACA JUGA: TGB Sukses Turunkan Pengangguran di NTB

”Upah yang mereka terima sekitar Rp 100 ribu sampai Rp 160 ribu per orang per hari,” tutur Basuki kemarin (17/12).

Basuki memerinci, P3TGAI akan menyerap tenaga kerja hingga 62.400 orang dengan nilai Rp 1,1 triliun dan belanja upah Rp 379,7 miliar di 5.000 lokasi.

Kemudian proyek OP irigasi nilainya Rp 1,6 triliun dengan belanja upah Rp 664,2 miliar dengan 4.754 kegiatan dan menyerap tenaga kerja 53.136 orang.

Untuk pemeliharaan rutin jalan dan jembatan nilainya Rp 986,7 miliar, belanja upahnya Rp 418,5 miliar dengan target 44.366 kilometer jalan, 397.657 meter jembatan, dan mampu menyerap 26.151 orang.

Program padat karya untuk rumah khusus nilai anggarannya mencapai Rp 699,2 miliar dengan belanja upah Rp 157,3 miliar di 4.550 unit dan mampu menyerap 6.390 orang tenaga kerja.

Di bidang peningkatan kualitas permukiman melalui program Kotaku, Pisew, Sanimas, Paksimas, dan TPS-3R dialokasikan anggaran Rp 3,5 triliun dengan belanja upah Rp 800,6 miliar dan menyerap tenaga kerja 115.569 orang.

Ada dua tipe program padat karya. Yakni padat karya tipe 1 dengan alokasi anggaran Rp 6,8 triliun yang terdiri dari komponen upah dan bahan, sedikit alat bantu.

Lantas padat karya 2 dengan anggaran Rp 4,4 trilun yang hanya komponen bantuan bahan/material bangunan.

Tenaga kerjanya dilakukan swadaya oleh masyarakat mandiri. ”Seperti program Pamsimas dan rumah swadaya,” ujar Basuki.

Program tersebut akan dimulai pada Januari mendatang. Perbaikan irigasi Sungai Bengawan Solo di Ponorogo menjadi lokasi pertama program tersebut akan dijalankan.

Menurut Basuki, lokasi tersebut sudah siap untuk dikerjakan. ”Kepala Balai Besar Bengawan Solo mengatakan di sana sudah siap untuk perbaikan irigasinya,” tutur Basuki. (and/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Setahun, Angka Pengangguran Terbuka di Sumut Tambah 5 Ribu


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler