Kurikukum Vokasi Menjawab Kebutuhan Dunia Usaha dan Industri

Kamis, 26 November 2020 – 22:13 WIB
Vokatalks edisi pertama bertema 'Apa Sih Enaknya Vokasi'. Foto: tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - Konsep program assesmen kurikulum yang diinisiasi Direktorat Mitras DUDI sebagai salah satu bentuk penyelarasan pendidikan tinggi vokasi dengan kebutuhan di Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI).

Hal itu disampaikan Sub-Koordinator Bidang Penyelarasan PTVP Direktorat Mitras DUDI Suhadi Lili, dalam Vokatalks bertema ‘Apa Sih Enaknya Vokasi?, Rabu (25/11).

BACA JUGA: Perguruan Tinggi Vokasi Hasilkan SDM Sesuai Kebutuhan Industri, Dunia Usaha dan Kerja

"Mekanisme pelaksanaan program ini di Perguruan Tinggi Vokasi dilakukan melalui survei antara alumni dan dunia industri sebagai pemberi kerja yaitu dengan melakukan uji kompetensi setinggi-tingginya," ujarnya.

Menurutnya, hal ini dilakukan guna mencari perbaikan kompetensi baik dari pembelajaran, dosen maupun keahlian mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja.

BACA JUGA: Mengenal Lebih Dekat tentang Pendidikan Vokasi Lewat Vokatalks

Sehingga, kata dia, target Program Asesmen Kurikulum dapat tercapai di antaranya knowledge, dan dapat pelahan dapat mempersempit gap dalam masyarakat bahwa vokasi masih kurang bergengsi dibanding perguruan tinggi lain.

Menurut Direktur Eksekutif APINDO, Danang Girindrawardana, mahasiswa vokasi telah banyak membantu DUDI karena mereka lebih siap bekerja dibanding mahasiswa di luar vokasi.

BACA JUGA: 2 Program Merdeka Vokasi, Siswa SMK Lebih Cepat Terserap DUDI

"Di mana kurikulum di vokasi sendiri 50:50 antara pembelajaran dan practicing, dan mereka benar-benar disiapkan untuk dunia kerja, yang saat ini lulusannya sudah memiliki pembelajaran dan praktik dunia kerja, juga soft skill yang meliputi sikap mental sehingga lulusannya profesional dan tangguh," tuturnya.

Praktisi Pendidikan Rini Amidjono menambahkan, kesenjangan kompetensi yang paling banyak dikeluhkan salah satunya bahwa untuk bisa bekerja itu harus ada koneksi.

Namun etelah dilakukan konfirmasi kepada pemberi kerja, dalam rekrutmen ada hal-hal yang diperlukan yang terkadang tidak ditemukan oleh para pelajar atau mahasiswa yaitu soft skill atau kemampuan.

"Seperti komunikasi, manajemen waktu, konsep memecahkan masalah, kerja sama tim dan pengelolaan keuangan yang ada pada vokasi,” ujarnya. (ant/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler