jpnn.com, JAKARTA - Pandangan masyarakat tentang Perguruan Tinggi Vokasi kalah bergengsi dibandingkan Universitas masih sulit dihindari.
Padahal, lulusan vokasi jauh lebih terampil, adaptif, dan terpenting siap bekerja di Industri, Dunia Usaha, dan Dunia Kerja (IDUKA).
BACA JUGA: Kolaborasi Jadi Kunci Pendidikan Vokasi Hadapi Tantangan Industri
Sebagai respons terhadap kondisi tersebut, Vokasinesia menggelar Vokatalks, yakni program bincang-bincang dan tukar pikiran santai mengenai dunia vokasi di Indonesia.
Tujuan dari pelaksanaan ini diharapkan pesan dan pandangan masyarakat terhadap pendidikan vokasi kini mampu berubah.
BACA JUGA: Pendidikan Tinggi Vokasi Bertanggung Jawab Hasilkan Lulusan Berkualitas
Vokatalks edisi pertama dibuka dengan bincang santai pendidikan vokasi bertema “Apa Sih Enaknya Vokasi? yang digelar pada Rabu (25/11) dan disiarkan langsung dari kanal resmi Vokasinesia.
Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras Dudi) Dr. Ahmad Saufi mengatakan, munculnya stigma akan pendidikan vokasi selama ini disebabkan lantaran pemahaman masyarakat terkait keunggulan kuliah di Politeknik atau Sekolah Vokasi masih minim.
BACA JUGA: 2 Program Merdeka Vokasi, Siswa SMK Lebih Cepat Terserap DUDI
Padahal, saat ini Pemerintah dalam membangun sumber daya manusia (SDM) unggul fokus pada penguatan pendidikan vokasi.
Direktorat Mitras Dudi, kata Saufi, menjadi katalisator bagi terjalinnya link and match dengan industri.
“Memilih pendidikan vokasi itu banyak keuntungannya. Kita akan dilatih beradaptasi dengan kultur industri dan dunia kerja. Sehingga ketika lulus, langsung siap kerja. Keuntungan lainnya, lulusan vokasi dibekali dengan sertifikat kompetensi yang akan menjadi modal ketika memasuki dunia kerja,” tutur Saufi.
Dengan begitu, Saufi menegaskan, para orang tua tidak perlu ragu untuk menyekolahkan anaknya di jalur pendidikan vokasi.
“Jika tujuannya untuk cepat bekerja, pendidikan vokasi menjadi pilihan terbaik, termasuk dalam penguasaan hard skill dan soft skill,” ujarnya.
Manfaat kuliah di pendidikan vokasi turut dirasakan oleh Chief Engineer The Mulia Villa & Resort Bali, Dewa Made Juli Wiradnyana.
Sebagai alumnus Politeknik Negeri Bali (PNB), dia sudah terbiasa untuk disiplin sejak kuliah. Hal ini karena jadwal kuliah di Politeknik yang padat, dari mulai pelajaran terori kemudian dilanjutkan dengan kegiatan praktik.
“Kebiasaan ini sangat berguna di dunia kerja, terutama di bidang hospitality yang saat ini saya geluti,” pungkas Dewa. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh