jpnn.com - PADANG -- Tensi tinggi mewarnai laga Semen Padang FC kontra Arema Cronus dalam lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2014 di Stadion H Agus Salim Padang, kemarin sore. Bukti nyatanya, wasit Dodi Setia Purnama mengeluarkan enam kartu kuning dan dua kartu merah.
Dalam pertandingan tersebut, kartu kuning perdana diterima gelandang Arema Cronus I Gede Sukadana pada menit ke-7. Ini setelah pemain bernomor punggung 44 tersebut, melanggar Esteban Vizcarra yang coba untuk melewatinya, saat kedua pemain bertemu satu lawan satu.
BACA JUGA: Arema Sukses Pecundangi Tuan Rumah Semen Padang
Dari catatan Padang Ekspres Vizcarra merupakan pemain yang paling banyak dilanggar pemain Singo Edan –julukan Arema Cronus-. Paling tidak ada tiga pelanggaran keras terhadap pemain asal Argentinan tersebut, yang ketiganya berbuah kartu kuning.
Selain pelanggaran Sukadana, dua lainnya adalah pelanggaran yang dilakukan Benny Wahyudi pada menit ke-22 dan Irsyad Maulana pada menit ke-34.
BACA JUGA: Irsyad Maulana Dipanggil Riedl, Aji Santoso Cari Pengganti
Menurut Pelatih Kepala Semen Padang FC Jafri Sastra, bisa jadi hal tersebut sebuah strategi dari Arema untuk meredam serangan Semen Padang.
"Mereka tahu kalau Vizcarra adalah ikon Semen Padang. Jadi wajar mereka ingin mematikannya dengan berbagai cara," tuturnya dalam sesi jumpa pers, seusai laga.
BACA JUGA: Cedera, Azarenka Absen di Madrid dan Roma
Satu kartu kuning lain yang diterima Arema adalah lewat Victor Igbonefo pada menit ke-86. Dia melakukan pelanggaran terhadap Nur Iskandar. Sedangkan dari kubu tuan rumah kartu kuning diberikan wasit kepada Airlangga Sucipto (28’) dan Jajang Paliama (87’).
Namun, puncak dari panasnya laga terjadi pada menit ke-55, Saat itu sayap kanan Semen Padang Hendra Adi Bayauw dan sayap kiri Arema Irsyad Maulana bersitegang di pinggir lapangan, Tak jelas apa persoalannya. Tapi kedua pemain terlihat salin adu kepala.
Wasit pun menghadiahi dua pemain ini dengan kartu merah. Tapi hal tersebut tak bisa diterima pemain Semen Padang yang melakukan protes. Kondisi ini mendapat respon dari penonton, khususnya yang berada ditribun barat. Mereka pun melempar botol mineral ke tengah lapangan pertandingan.
Pada saat itu kiper Arema yang juga kiper Timnas Indonesia Kurnia Mega, yang seharusnya membantu menenangkan penonton, justru memprovokatori penonton untuk berbuat lebih anarkis lagi.
Dia berlari ke arah penonton tribun barat dan memperlihatkan gesture menantang para penonton. Hal tersebut disambut para penonton dengan lemparan botol mineral. Saat mendapat lemparan tersebut, Kurnia Mega justru tertawa dan memberi tepuk tangan. Ini dilakukan sebanyak dua kali.
Ketika ditanya aksi provokatif Kurnia Mega tersebut, Pelatih Kepala Arema Cronus Suharno, tidak mau banyak komentar. “Itu biar manajamen yang menanganinya,” sebut Suharno.
Sementara itu, Media Officer Semen Padang FC Ronny J Suhatril mengatakan, soal Kurnia Mega akan diserahkan kepada Komisi Disiplin PSSI pertandingan. "Rekaman pertandingan ini ada. Tentu segala sesuatu mengenai laga ini akan dilaporkan ke PSSI oleh paniti pelaksana," tukasnya. (**)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bale Ingin Hancurkan Muenchen
Redaktur : Tim Redaksi