Kurs Rupiah Menguat 45 Poin Senin Pagi, Tetapi...

Senin, 12 Juli 2021 – 12:14 WIB
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan bergerak menguat 45 poin atau 0,31 persen. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan bergerak menguat 45 poin atau 0,31 persen.

Pada pukul 9.53 WIB kurs rupiah menguat ke posisi Rp 14.483 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.528 per USD.

BACA JUGA: Jelang Risalah The Fed Kurs Rupiah Ditutup Melemah, Ada Apa?

Kendati demikian, Tim Riset Monex Investindo Futures mengatakan penguatan rupiah masih dibayangi peningkatan kasus Covid-19 yang masih belum mereda.

"Penyebaran kasus Covid-19 varian Delta yang lebih menular kembali meningkat di sejumlah negara dan memicu pembatasan aktivitas ekonomi, berpotensi memicu kekhawatiran pasar terhadap pertumbuhan ekonomi, dan hal ini berpeluang menjadi fokus pasar pekan ini," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

BACA JUGA: Kurs Rupiah Makin Merosot di Penutupan Perdagangan Jumat, Ini Kendalanya...

Di Indonesia, pada Minggu (11/7) jumlah kasus baru mencapai 36.197 kasus sehingga total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 menjadi 2.527.203 kasus.

"Fokus pasar juga akan tertuju kepada tiga bank sentral yang akan menentukan tingkat suku bunga acuan pada pekan ini, di antaranya Reserve Bank of New Zealand (RBNZ), Bank of Canada (BOC), dan Bank of Japan (BOJ)," bebernya.

BACA JUGA: Kurs Rupiah Melemah Lagi Terimbas Keputusan PPKM Darurat

Tim Riset Monex Investindo Futures juga menyebutkan bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed), kelihatannya tidak sedang tergesa-gesa mengurangi skema pembelian obligasi mereka, meskipun mengakui kenaikan inflasi.

Kecenderungan yang ketat atau hawkish tersebut dinilai masih perlu didukung oleh data ekonomi lebih lanjut.

Pada pertemuan beberapa minggu yang lalu, Federal Reserve membuat kecenderungan yang lebih hawkish dengan memberikan sinyal akan adanya dua kenaikan tingkat bunga hingga 2023.

Selain itu, The Fed akan meluncurkan debat mengenai pengurangan pembelian obligasi.

"Di AS, juga muncul keraguan data ekonomi akan stabil membaik karena makin memburuknya kondisi wabah Covid-19 di negara itu, sehingga meredam spekulasi pelaksanaan tapering stimulus moneter The Fed dalam waktu dekat," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures.

Pada Jumat (9/7) rupiah ditutup melemah tiga poin atau 0,02 persen ke posisi Rp 14.528 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.525 per USD. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler