Kursi Cawabup Demokrat Rp1 M

Rabu, 28 Oktober 2009 – 10:53 WIB
LARANTUKA- Kabar miring menimpa Partai DemokratParpol pemenang pemilu itu dikabarkan mematok harga Rp1 miliar untuk posisi sebagai calon wakil bupati yang diusung menuju Pilkada Floris Timur 2010 mendatang.

Sebuah sumber di Oebufu, Kota Kupang menyebutkan, kepada figur Cu Matutina sejumlah elit Partai Demokrat Flores Timur pernah menawarkan kursi cawabup dari Partai Demokrat untuk pilkada Flores Timur 2010 dengan kewajiban membayar dana sebesar Rp1 miliar.

Tawaran itu, demikian sumber Timor Express (JPNN Grup) ditolak oleh Cu Matutina

BACA JUGA: Wapres Boediono Pimpin Peringatan Sumpah Pemuda

Selain karena yang bersangkutan ingin menikmati masa pensiunnya sebagai PNS, juga lantaran patokan harga kursi calon wakil bupati yang dinilai terlampau tinggi.

Anehnya, masih menurut sumber itu, tawaran itu masih bisa ditawar-tawar layaknya orang berjualan kacang goreng dipinggir jalan
"Kalau untuk Om Cu biar tujuh seratus lima puluh juta," ujar sumber itu meniru komunikasi politik yang dibangun politisi Partai Demokrat Flores Timur.

Sementara itu, seorang adik Cu Matutina, Krist Matutina dikediamannya beberapa waktu yang lalu membenarkan soal adanya tawaran Partai Demokrat Flores Timur kepada kakaknya untuk menjadi calon wakil bupati dari Partai Demokrat

BACA JUGA: PLN Putus Ribuan Pelanggan di Lhokseumawe

Dihadapan wakil bendahara Partai Demokrat Flores Timur, M Ince Fernandez Aikoli, Krist juga membenarnya angka Rp1 M sebagai angka yang telah dipatok Partai Demokrat Flores Timur sebagai harga kursi calon wakil bupati.

Ketua DPC Partai Demokrat Flores Timur, Theodorus Wungubelen yang dikonfirmasi membantah mematok  Rp1 miliar untuk kursi calon wakil bupati (cawabup) kepada figur yang ingin menggunakan Partai Demokrat Flores Timur sebagai kendaraan politik menuju pilkada Flores Timur tahun 2010.

Wungubelen bahkan menyebut, saat ini sedang ada upaya menebar fitnah kepada partai yang dipimpinnya itu
"Kita menggunakan pola pendaftaran tanpa duit

BACA JUGA: Perbatasan dengan Timor Leste Masih Bermasalah

Konsolidasi memang membutuhkan duit, tetapi duit bukan segala-galanya, walaupun segala sesuatunya membutuhkan duit," katanya berdiplomasi menjawab pertanyaan wartawan di Sekretariat DPC Partai Demokrat pekan lalu

Ketika disinggung soal tawaran kepada Cu Matutina, Theodorus Wungubelen tidak membantahDia hanya berkelit bahwa dana itu merupakan perimbangan dana antara calon bupati dan calon wakil bupati guna membiayai proses politik ke depan sampai dengan hari pelaksanaan pemungutan suara"Itu adalah dana untuk proses ke depan yang menjadi tanggungjawab bersamaMasak calon bupati yang harus menanggung sendiri," ujarnya dengan nada bertanya.

Sementara itu, sumber di DPC Partai Demokrat Flores Timur mengaku kaget mendengar pertanyaan wartawan soal tawar-menawar yang dilakukan elite Partai Demokrat Flores Timur kepada figur Cu Matutina.

Menurut sumber yang tidak ingin namanya ditulis itu, langkah-langkah itu bukan langkah partai"Itu adalah langkah yang dibuat orang peroranganKarena mereka sudah terlanjur mempersiapkan calon bupati," katanya.

Sejumlah analisa menyebutkan, patokan harga kursi cawabup itu bisa jadi sebagai sebuah trik politik untuk membatasi figur-figur yang ingin mendaftar ke Partai Demokrat sebagai calon wakil bupati"Bisa jadi, mereka telah memiliki figur sendiri sehingga harganya sengaja dipasang tinggi dengan hitungan tidak ada yang menerimaTapi kalau ada yang menerima, maka itu adalah rejeki politik," ujarnya.(kr9/fuz/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pimred Cabul Dituntut 7 Tahun Penjara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler