jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (Waketum PAN) Hanafi Rais tidak mempersoalkan parpol yang sudah mengincar jabatan ketua MPR 2019-2024. Menurutnya, pengisian pimpinan MPR periode mendatang baru bisa dilakukan setelah DPR hasil Pemilu 2019 dilantik pada 1 Oktober 2019.
"Yang namanya politik itu dinamikanya tinggi. Jadi, kalau sekarang ada yang punya harapan, ada yang punya aspirasi tentu itu boleh-boleh saja," kata Hanafi di gedung parlemen, Jakarta, Jumat (19/7).
BACA JUGA: Sekjen PAN: Sepuluh Bulan di Luar Pemerintahan Rasanya Sesak Napas
BACA JUGA: Otomatis Berhak atas Kursi Ketua DPR, PDIP Juga Incar Pucuk Pimpinan MPR?
Legislator PAN itu menambahkan, jika DPR hasil Pemilu 2019 sudah dilantik maka kondisi riil dan peta politik dalam memperebutkan kursi ketua MPR akan terlihat. Arah politik fraksi-fraksi di MPR pun akan terlihat.
BACA JUGA: Airlangga Hartarto Beri Sinyal Tak Rela Kursi Ketua MPR Diduduki Gerindra
"Kalau sekarang saya tidak bisa ngomong banyak karena kan DPR-nya belum dilantik. MPR-nya juga belum ada kan?" katanya.
Putra mantan Ketua Umum PAN Amien Rais itu menegaskan, sampat saat ini kondisi politiknya masih cair. "Jadi, tergantung hari H-nya pas pelantikan bulan Oktober, sekarang sih masih cair," ujar anggota Komisi I DPR itu.
BACA JUGA: Kang Ace Yakini Kursi Ketua MPR Lebih Ideal Jadi Milik Golkar ketimbang Gerindra
BACA JUGA: Isyarat Airlangga Tak Rela Jika Jabatan Ketua MPR Jadi Milik Gerindra
Sejauh ini sudah ada partai yang mengincar kursi ketua MPR, yakni Golkar dan PKB. Belakangan Partai Gerindra juga menginginkan kursi ketua MPR.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indahnya NKRI Jika Ketua MPR dari Gerindra, Ketua DPR PDIP
Redaktur : Tim Redaksi