jpnn.com - Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Brigjen TNI (Purn) dr Alexander K Ginting mengatakan, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro tingkat desa dan kelurahan di Pulau Jawa dan Bali telah menunjukan hasil.
Hal ini terlihat dari kurva kasus positif Covid-19 yang belakangan mulai menurun.
BACA JUGA: Evaluasi Penerapan PPKM Mikro, Satgas Covid-19 Bentuk 7 Tim Supervisi
"Memang kurva sudah terlihat melandai. Kemudian angka sakit dan kematian tidak ada peningkatan, tetapi masih cukup tinggi,” ujar Alex dalam konferensi pers virtual yang digelar Satgas Covid-19 pada Minggu (28/2).
Alex menambahkan, landainya kurva bukan berarti membuat upaya penanganan Covid-19 menurun. Pasalnya, kasus Covid-19 masih terbilang tinggi.
BACA JUGA: Satgas Covid-19 Beri Data yang Berbeda terkait Jumlah Kasus Covid-19, Pak Ganjar Protes
Dia pun meminta semua pihak untuk memperkuat 3T yaitu testing, tracing, dan treatment dan diimplementasikan di desa.
Kemudian, karantina dan isolasi bisa diterapkan optimal yang disebut dengan isolasi dan karantina menyenangkan dan membahagiakan.
BACA JUGA: Benarkah Iis Dahlia dan Cita Citata Bertengkar Hingga Saling Unfollow Akun Instagram?
"Maksudnya isolasi dan karantina ini tidak mengganggu perekonomian mereka, tidak mengganggu urusan makan dan minum, dan tidak mengganggu urusan sosial yang berdampak sangat berat bagi mereka,” beber Alex.
Lanjut Alex menuturkan, pada PPKM mikro terdapat posko desa yang dipimpin kepala desa atau lurah.
Pasalnya, puskesmas tidak dapat bekerja sendiri karena harus mengurus program lain seperti menuntaskan tuberkulosis, kematian ibu dan anak, stunting, dan urusan lainnya.
"Posko desa bakal dikawal Babinsa, Babinkamtibmas, relawan, kader, dan karang taruna untuk melakukan pelacakan kontak agar berjalan optimal," tandas dia.(cuy/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Simak Saran Psikolog Gracia dalam Memilih Calon Suami
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan