jpnn.com - jpnn.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tampaknya tak mau lagi diasosiasikan dengan Wakil Ketua Komisi V Yuddy Widiana yang baru saja ditetapkan sebagai tersangka kasus suap proyek jalan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Sikap itu terlihat dari pernyataan Wakil Ketua Majelis Syuro Hidayat Nur Wahid kepada wartawan di gedung Nusantara III Senayan, Jakarta, Jumat (3/2).
BACA JUGA: Tak Setuju Hak Angket, PKS Pilih Fokus ke Ahok
Hidayat memprotes media massa yang menggunakan embel-embel politikus PKS dalam pemberitaan tentang penetapan tersangka Yudi.
Pasalnya, PKS sebagai institusi tidak ada kaitannya sama sekali dengan apa yang dilakukan politikus asal Jawa Barat itu.
BACA JUGA: Hari Ini, KPK akan Periksa Menteri dan Mantan Ketua DPR
"Kalau memang salah ya sebut saja yang salah. Tapi jangan sebut institusi yang tidak terlibat dengan kesalahan," kritik Hidayat.
Pemberitan seperti itu dinilainya menimbulkan kesan keanyakan politikus PKS berprilaku korup.
BACA JUGA: PKS Kerahkan Ribuan Saksi
Dia yakin KPK sendiri tidak pernah menyebut instansi, hanya perseorangan.
Wakil ketua MPR itu pun menegaskan bahwa keberatan yang disampaikannya ini sangat serius.
Menurut dia, PKS tidak akan segan mengambil langkah hukum jika praktik tersebut terus diterapkan media.
"Kalau itu dilanjutkan, kami PKS bisa menuntut balik kepada media manapun yang mengatakan bahwa KPK menetapkan politikus PKS karena yang ditetapkan KPK bukanlah politikus PKS. Bahwa ada orang perorang, perilakunya, jelas bukan institusinya," tutur dia.
Lebih lanjut Hidayat mengatakan, PKS tidak mempermasalahkan langkah KPK menetapkan Yudi sebagai tersangka.
Pasalnya, partai yang identik dengan warna putih ini telah berkomitmen mendukung segala upaya pemberantasan tindak pidana korupsi.
"Tentu kami mendukung lembaga hukum KPK untuk menyelidiki kasus tersebut. Sejak dari awal PKS tidak mendukung adanya korupsi," ujar Hidayat. (wid/mag/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MKMK: Patrialis Akui Lakukan Pelanggaran
Redaktur & Reporter : Adil