jpnn.com, SURABAYA - Hasil survei Pusat Kajian Opini Publik (PKSOP) menempatkan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur La Nyalla Machmud Mattalitti sangat populer di masyarakat Jatim.
“La Nyalla meraih 87,4 persen dari 1142 responden,” kata Ketua PKSOP Ziyad Falahi, Selasa (31/10).
BACA JUGA: Siapa Calon yang Akan Mendampingi Khofifah?
Menurut Ziyad, nama La Nyalla dikenal responden sebagai mantan Ketua Umum PSSI, maupun pengusaha.
Apalagi, La Nyalla mulai gencar melakukan sosialisasi untuk pencalonan sebagai gubernur Jatim dengan tagline #Lanyallajatim1.
BACA JUGA: Sepertinya Ada Proyek Politik Membenturkan PDIP dengan Islam
Sedangkan cagub lainnya Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul dikenal 86,9 persen responden.
Hal itu juga karena Gus Ipul dua kali ikut Pilgub sebagai cawagub berpasangan dengan Soekarwo alias Pak De Karwo.
BACA JUGA: Duet Gus Ipul-Anas Bukti Bu Mega dekat dengan Islam dan Kiai
Sedangkan cagub Khofifah Indar Parawansa dikenal 85,8 persen responden, karena sudah dua kali kalah di pilgub Jatim.
Khofifah juga dikenal sebagai tim sukses Joko Widodo-Jusuf Kalla saat Pilpres 2014 dan diangkat sebagai menteri sosial.
Kemudian, ada pula nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang memperoleh 85,2 persen.
Survei digelar 16 Oktober-27 Oktober 2017 di sembilan kota dan 29 kabupaten di Jatim.
Jajak pendapat dilakukan dengan kuisioner dan pertanyaan lewat telepon melibatkan 1142 responden yang dipilih secara acak dan proposional berdasarkan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) pilpres 2014 di Jatim.
Metode yang digunakan multistage random sampling dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error kurang lebih 2,9 persen.
Ziyad mengatakan, dari tingkat akseptabilitas, La Nyalla mendapatkan 73,1 persen. Tri Rismaharini 71,7 persen, Khofifah Indar Parawansa 70,8 persen, dan Gus Ipul 64,3 persen.
Menurut Ziyad, akseptabilitas Gus Ipul paling rendah dari keempat tokoh yang di uji.
Hal ini disebabkan karena para responden beralasan Jatim tidak akan mengalami perubahan dan kemajuan seperti yang dipimpin Soekarwo, dimana Gus Ipul sebagai wakilnya dipandang tak memiliki gebrakan.
Tingkat elektabilitas dalam survei ini juga dilihat berdasarkan demografi.
Menurut Ziyad, 93,6 persen atau 1582 responden beragama Islam. Sebanyak 67,8 persen atau 1072 orang di antaranya merupakan pengikut Nahdatul Ulama (NU).
Namun, Ziyad menegaskan, yang memberikan pilihan pada Gus Ipul hanya 21,8 persen atau 233 orang. Khofifah 21,9 persen atau 243 orang.
Sedangkan yang memilih La Nyalla sebanyak 21,6 persen atau 231 orang. Risma 16,8 persen atau 181 orang.
“Sedangkan yang tidak memilih sebanyak 18,1 persen atau 194 orang responden dari warga NU," ujar Ziyad.
Dia menambahkan dari 32,2 persen atau 510 responden muslim yang bukan pengikut NU, sebanyak 29,2 persen atau 149 responden memilih La Nyalla.
Sedangkan Risma dipilih 27,6 persen atau 139 responden. Khofifaj 9,7 persen atau 49 responden, Gus Ipul 6,9 persen atau 35 responden.
“Yang tidak memilih 26,6 persen atau 138 responden,” tegasnya.
Menurut Ziyad, dapat disimpulkan jika pilgub Jatim digelar hari ini tingkat keterpilihan Gus Ipul 16,8 persen atau 285 responden.
Sedangkan Khofifah 18,3 persen La Nyalla 23,7 persen, Risma 20,6 persen. Yang tidak memilih sebanyak 20,6 persen.
"Jelas dari survei ini nama La nyalla kian melejit dibanding tokoh lainnya,” tegas Ziyad.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mas Ibas: Saya tidak Mau Mendahului Pak Ketum
Redaktur & Reporter : Boy