La Nyalla Resmikan Pasar Benteng Pancasila

Kamis, 22 Oktober 2020 – 20:03 WIB
Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, MOJOKERTO - Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti mengatakan saat ini dunia memasuki cara hidup yang berbeda atau new normal, yang memaksa manusia mengubah pola hidup.

Termasuk memaksa masyarakat Indonesia mempercepat dan memaksimalkan penggunaan teknologi. Salah satunya adalah teknologi digital.

BACA JUGA: La Nyalla Kunjungi Puspa Agro di Momen Hari Pangan Dunia

Karena itu, kata La Nyalla, Presiden Joko Widodo menggagas lima langkah percepatan transformasi digital.

Pertama, dengan melakukan percepatan perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital dan internet.

BACA JUGA: Fokus Pemulihan Ekonomi & Perlindungan Tenaga Kerja, Bupati Mojokerto tak Ingin ada PHK

Kedua, menetapkan roadmap transformasi digital di sektor ekonomi strategis dan kerakyatan.

Ketiga, mempercepat integrasi data nasional.

BACA JUGA: La Nyalla Temui Jokowi Bahas Sawit hingga Jaminan Produk Halal

Keempat, menyiapkan kebutuhan SDM talenta digital.

Kelima, penyusunan regulasi, skema pendanaan dan pembiayaan secapatnya.

Hal itu diungkap La Nyalla saat meresmikan Pasar Benteng Pancasila di Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (22/10).

Hadir dalam acara tersebut Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Ketua Komite I DPD Fachrul Razi dan Wakil Ketua Komite II DPD Bustami Zainuddin, serta owner aplikasi digital Meeber, Tritan Saputra.

Secara virtual juga hadir Direktur Prasarana Strategis, Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto.

La Nyalla menjelaskan, pemerintah pusat dalam APBN 2021 menganggarkan Rp 414 triliun untuk pembangunan infrastruktur digital.

Salah satunya untuk mendorong efisensi logistik dan konektivitas.

Termasuk di dalam anggaran tersebut, dialokasikan Rp 30,5 triliun untuk perluasan jangkauan akses internet di seluruh Indonesia.

Karena itu, lanjut La Nyalla, tidak salah jika lembaga riset dunia, McKinsey and Company, mencatatkan Indonesia sebagai negara tercepat yang melakukan adopsi digital, jika dibandingkan dengan Brasil dan Tiongkok.

Selain pertumbuhan digitalisasi tercepat, cara masyarakat Indonesia mengonsumsi konten digital juga mengalami perubahan.

Salah satu bukti nyata adalah penggunaan aplikasi digital di Pasar Benteng Pancasila ini.

La Nyalla berharap kehadiran teknologi dan digitalisasi ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, dan bisa melahirkan inovasi-inovasi terbaru dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Sehingga mendapat jalan keluar dari perubahan global yang tak terbendung ini.

"Selamat kepada kota dan masyarakat Mojokerto, atas dibukanya secara resmi Pasar Benteng Pancasila hari ini,” tegasnya.

Pasar Benteng Pancasila Kota Mojokerto adalah pasar yang menerapkan sistem pembayaran nontunai.

Pasar ini dibangun pascakebakaran besar yang terjadi pada 2017 lalu.

Bekerja sama dengan PT Meeber Indonesia, pasar ini menjadi satu-satunya pasar dengan sistem pembayaran cashless.

“Saya ucapan terima kasih kepada Ketua DPD RI atas kedatangannya. Saya sangat bahagia atas terselesaikannya pasar Benteng Pancasila," kata Wali Kota Ita.

Ia menjelaskan flashback tiga tahun yang lalu, tepatnya September 2017, kebakaran hebat telah menghabiskan pasar, yang berisi ratusan kios pedagang pakaian, mainan sandal dan juga aksesoris.

"Hari ini bisa berbagi kebahagiaan. Pasar bisa kembali berdiri dengan arsitektur baru yang bisa menjadi tempat bagi 240 pedagang untuk mengais rezeki dan menambah pundi-pundi ekonomi," ujar Ika Puspitasari.

Ia mengatakan, Pasar Benteng Pancasila adalah salah satu prioritas program Pemerintah Kota Mojokerto.

Juga menjadi salah satu misi rencana pembangunan Kota Mojokerto, yakni mewujudkan ekonomi daerah mandiri, berdaya saing dan berkeadilan, berbasis kerakyatan melalui peningkatan fasilitas pembangunan infrastruktur.

“Di 2020, ada dua pasar yang dikerjakan oleh Pemkot Mojokerto dana dari APBN maupun sharing dengan APBD Kota Mojokerto, salah satunya adalah Pasar Gentas dan satu lagi masih dalam proses pengerjaan dan kami targetkan terselesaikan akhir tahun ini dan bisa digunakan di tahun 2021," tambahnya.

Pada 2019, lanjut Ita, Pemkot Mojokerto telah membangun dua pasar yang telah digunakan pedagang.

"Karena mayoritas masyarakat Kota Mojokerto adalah penyedia barang dan jasa. Jadi sarana prasarana perdagangan merupakan salah satu sektor penting yang bisa mendukung ekonomi kerakyatan dan pertumbuhan ekonomi kota," jelasnya.

Sementara di Pasar Benteng Pancasila, ia menaruh harapan besar kepada seluruh pedagang dalam rangka upaya pengendalian Covid-19.

Seluruh pedagang di Benteng Pancasila sudah melakukan transaksi cashless, baik dalam hal pembayaran retribusi kebersihan maupun dalam transaksi antara pedagang dengan pembeli. Karena uang menjadi salah salah satu media dalam penyebaran virus.

Pasar ini ke depan akan menjadi role model pasar rakyat yang ada di Mojokerto, dalam rangka memutus hubungan tatap muka antara penjual dan pembeli.

"Untuk pasar basahan, kami menggunakan aplikasi Mlijo Online. Masyarakat yang akan belanja cukup WA dan barang yang dibeli akan diantar secara langsung sesuai dengan alamat yang diminta dengan pembayaran cashless," kata Ita.

Wali Kota Ita juga mengaku bangga dengan warga Kota Mojokerto yang sangat aware dengan gadget dan perangkat teknologi digital.

Juga sudah sangat aware dengan berbagai jenis aplikasi yang disediakan sekaligus menggunakannya untuk bertransaksi.

“Ke depan kerja sama kami dengan aplikasi Meeber akan kami kembangkan bukan hanya di Pasar Benteng Pancasila saja, tetapi untuk seluruh sektor usaha di kota Mojokerto, seperti hotel dan ritel serta mal. Sehingga sesuai dengan target kami, maksimal dua tahun ke depan dari sekarang, Mojokerto akan menjadi smart city," pungkasnya. (boy/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler