La Nyalla: Tangkap Calo yang Menguasai Kartu ATM Gaji Para Honorer

Senin, 29 Maret 2021 – 11:37 WIB
Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti. Foto: humas DPD RI.

jpnn.com, SURABAYA - Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti meminta aparat segera mengusut dan menangkap calo yang menguasai kartu ATM gaji para honorer di sejumlah daerah.

"Saya meminta kepada para penegak hukum untuk menelusuri sejauh mana tindakan para oknum ini dan segera diproses hukum," kata La Nyalla di Surabaya, Minggu (28/3).

BACA JUGA: Calo Gaji Honorer Bikin Wali Kota ini Meradang, Pelakunya Siap-siap Saja

Diketahui Pemerintah Kota Makassar sedang menelusuri adanya oknum pegawai kecamatan yang menguasai kartu ATM gaji honorer sebagaimana diungkap Wali Kota Ramdhan Pomanto.

Menurut La Nyalla, kejadian itu sudah lama terjadi, tetapi pegawai honorer tidak melaporkannya dengan berbagai alasan.

BACA JUGA: AH Bukan ASN yang Patut Dicontoh, 2 Wanita Juga Diamankan, Hmmm

"Beberapa menganggap wajar, lalu yang lainnya mungkin karena takut gaji mereka tidak dicairkan jika melaporkannya," sebut La Nyalla.

Secara pribadi, dia mengaku miris karena karena gaji para pegawai honorer dipotong dan diambil sebagai jatah calo pemegang kartu ATM mereka.

BACA JUGA: Pertarungan Politik 2024 Demokratis jika Moeldoko Dijauhkan dari Istana

Mantan ketua KADIN Jatim itu mengatakan para pegawai honorer tak bisa berbuat apa-apa. Mereka pasrah dan tidak melaporkan kejadian itu kepada pihak berwajib.

"Saya mendengar di daerah lain, seperti di Banten ada juga oknum yang memegang ATM honor guru, tetapi mereka tidak mau melaporkan ke pihak berwajib dengan alasan takut dicabut status honorer dan gajinya," ungkap La Nyalla menambahkan.

Oleh karena itu dia meminta pemerintah daerah segera menangani ulah calo gaji honorer itu. Apalagi ada intimidasi terhadap mereka yang mencoba melaporkannya. Salah satunya berupa pengucilan dan dianggap tak bisa bekerja sama.

Senator Dapil Jawa Timur itu meminta kepada para pegawai honorer di mana pun yang mengalami hal serupa untuk tidak takut melaporkan tindakan yang jelas merugikan tersebut.

"Ini jelas pembodohan, sungguh membuat nalar terluka. Gaji pegawai honorer itu tidak seberapa, masih dipotong," ujar La Nyalla. (antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler