Lab 45 Sebut Indonesia Butuh Rp 3.600 Triliun untuk Optimalisasi Ekonomi Biru

Sabtu, 28 Oktober 2023 – 13:52 WIB
Seminar Transformasi Ekonomi Biru Menuju Indonesia Emas 2045 yang dilakukan oleh Lab 45 bekerja sama dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi (FPIK UNSRAT) dan Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (ISKINDO) Sulawesi Utara, Jumat (27/10). Foto: dok Lab 45

jpnn.com, JAKARTA - Kajian mengenai potensi ekonomi biru serta proyek-proyek strategis yang dilakukan pada 2021 dan 2023 menunjukkan adanya hasil yang sangat positif.

Namun, senior fellow Lab 45 Riza Damanik mengatakan bahwa kajian ini menunjukkan bahwa pengembangan sektor ekonomi biru masih belum terdiversifikasi dan hanya berfokus pada perikanan dan pariwisata.

BACA JUGA: Temuan LAB 45 soal Transformasi Digital di Indonesia, Ada Masalah Infrastruktur

Hal itu dikatakan Riza dalam seminar Transformasi Ekonomi Biru Menuju Indonesia Emas 2045 yang dilakukan oleh Lab 45 bekerja sama dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi (FPIK UNSRAT) dan Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (ISKINDO) Sulawesi Utara, Jumat (27/10).

Oleh karena itu, demi mengoptimalkan potensi ekonomi biru Indonesia diperlukan investasi proyek strategis hingga lebih dari Rp 3.600 triliun termasuk untuk konservasi, pengembangan nelayan dan wilayah pesisir, serta pemanfaatan EBT kelautan yang dibagi mulai dari 2022, 2035, hingga 2045.

BACA JUGA: Riset LAB45 Catat 3 Tantangan Transformasi Ekonomi Hijau di Indonesia

"Demi mencapai target tersebut, setidaknya terdapat 5 hal penting yaitu; konsistensi regulasi, tata kelola kelembagaan, pemutakhiran data dan informasi, teknologi dan inovasi pengungkit, serta realisasi investasi," ujar Riza.

Menurut Riza, demi mencapai predikat negara maju sumbangan sektor ekonomi biru harus mencapai 12,45 persen.

BACA JUGA: Ganjar Mengajak Mahasiswa Malang Raya Mengembangkan Ekonomi Biru dan Hijau

Kontribusi ekonomi biru terhadap PDB nasional hingga saat ini hanya mencapai 3,6 persen. Padahal Indonesia merupakan negara dengan kekayaan dan potensi maritim yang sangat besar yang mencapai USD 1,33 triliun, tetapi hingga saat ini realisasinya baru mencapai USD 85,08 miliar.

Selain itu, dibutuhkan kesadaran mahasiswa, khususnya FPIK dan FEB serta masyarakat umum terhadap potensi ekonomi biru di Indonesia.

Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Sulawesi Utara Fransiscus E. Manumpil berpandangan bahwa perlu adanya transformasi lain yaitu melalui mekanisme pendekatan ekonomi biru dengan pemanfaatan dan pengelolaan wilayah pesisir dan perairan yang optimal namun dengan konteks hemat ramah lingkungan dan berkelanjutan.

"Tidak hanya sektor perikanan ataupun pariwisata, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam menjaga iklim salah satunya melalui potensi Blue Carbon yang dapat menjadi ujung tombak penurunan emisi di Indonesia," ungkap Fransiscus.

Menjaga Keberlanjutan Ekonomi Biru

Senior Vice President & Executive Chair Konservasi Indonesia Meizani Irmadhiany meningatkan pentingnya menjaga kelestarian alam dalam memanfaatkan potensi dan keberlanjutan Ekonomi Biru di Indonesia.

Sebab, potensi pengembangan ekonomi Indonesia dari sumber daya pesisir dan maritim atau ekonomi biru menjadi salah satu fondasi memajukan kesejahteraan masyarakat serta untuk menaikkan PDB negara.

"Untuk memastikan aktualisasi potensi tersebut, perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan ekosistem, serta pengembangan sumber daya manusia, teknologi dan kebijakan berbasis sains menjadi pilar penting pembangunan ekonomi biru ke depannya” kata Meizani.

Guru Besar FPIK Universitas Sam Ratulangi, Prof Rene Charles Kepel menagatakan sumber daya kelautan Indonesia yang sangat kaya, seperti rumput laut dan perikanan.

Namun, potensi ekonomi biru Indonesia belum secara optimal dimanfaatkan. Saat ini masih hanya terfokus pada beberapa sektor saja.

Menurutnya, optimalisasi tiap sektor juga perlu memerhatikan aspek keberlanjutan ekosistem serta kesejahteraan masyarakat pesisir.

"Perlu kerja sama seluruh pihak dan lintas disiplin ilmu untuk tetap menjaga keberlanjutan gelombang potensi sumber daya ekonomi biru demi generasi yang akan datang," pungkas Rene. (mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Ekonomi   ekonomi biru   PDB   investasi   LAB45  

Terpopuler