Laba Bersih Adaro Melejit 902 persen

Kamis, 02 April 2009 – 14:22 WIB
JAKARTA - Pundi-pundi uang PT Adaro Energy Tbk (ADRO) semakin menumpuk.  Sebab, perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara tersebut berhasil meraup laba bersih sebesar Rp 887 miliar selama 2008Capaian tersebut melejit 902 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp 89 miliar.

Presiden Direktur Adaro Garibaldi Thohir mengatakan, peningkatan laba bersih yang signifikan tersebut disebabkan oleh kenaikan perolehan harga jual dan kenaikan produksi, yang meningkatkan pendapatan menjadi Rp 18,093 triliun atau 56 persen dibanding tahun sebelumnya

BACA JUGA: Ekspor Beras, Tunjuk 3 Pelabuhan



”Tahun 2008 sungguh luar biasa bagi kami
Kami puas atas pencapaian produksi dan target penjualan selama 2008, walaupun dalam kondisi yang sulit dan penuh tantangan,” kata dia di Jakarta, Rabu (01/04).

Menurut Garibaldi, Adaro mencatatkan peningkatan EBITDA sebesar 86 persen menjadi RP 4,5 triliun yang didukung kenaikan pendapatan usaha yang melebihi kenaikan beban pokok pendapatan

BACA JUGA: Indonesia Jadi Ekspor Beras



Selain itu, keberhasilan Adaro membukukan laba bersih sampai 9 kali lipat lebih itu tidak lepas dari catatan beban pokok pendapatan yang meningkat pada level lebih rendah sebesar 45 persen
Hal itu berimplikasi pada peningkatan laba kotor perseroan dari 22 persen di tahun 2007 menjadi 27 persen di tahun 2008

BACA JUGA: 2009 Produksi Minyak Dalam Negeri Naik

”Laba usaha Adaro meningkat 87 persen menjadi Rp 4,212 triliun sehingga meningkatkan marjin laba usaha dari 19 persen menjadi 23 persen,” jelasnya.

Masih menurut Garibaldi, kenaiakan pendapatan juga akibat melonjaknya perolehan harga jual rata-rata (Average Achieved Selling Price) dan kenaikan produksi batu baraSelama 2008, total volume penjualan, termasuk 1,3 juta ton batu bara pihak ketiga, meningkat 9 persen menjadi 41,1 juta ton dan volume produksi meningkat 7 persen menjadi 38,5 juta ton“Pencapaian ini sedikit lebih tinggi dibandingkan target volume tahunan di 2008 yang sebesar 38,1 juta ton,” tambah dia.

Naiknya harga jual rata-rata dan volume yang lebih tinggi di tahun 2008, maka total pendapatan konsolidasi Adaro meningkat 56 persen menjadi Rp18,093 triliun atau USD1,869 miliar“Meski pasokan batu bara untuk thermal coal yang diangkut lewat laut (seaborne thermal coal) pada tahun lalu sempat mengalami kendala, namun hal itu tidak berdampak signifikan pada naiknya pendapatan,” katanya.

Sementara, beban pokok pendapatan meningkat pada tingkat yang lebih rendah, yaitu 45 persen,  sehingga laba kotor perseroan naik dari 22 persen di tahun 2007 menjadi 27 persen di tahun 2008Laba usaha juga tercatat meningkat 87 persen menjadi Rp 4,212 triliun sehingga meningkatkan marjin laba usaha dari 19 persen menjadi 23 persen(yus)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ekspor Beras Hanya Bidik Pasaran Kecil


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler