Laba Bersih BUMN Naik Tajam, Kinerja Erick Thohir Diapresiasi

Kamis, 28 Oktober 2021 – 22:14 WIB
Laba bersih naik. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kinerja perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah kendali Erick Thohir pada Semester I 2021 menorehkan laba naik hingga 356 persen.

Laba bersih perusahaan pelat merah tercatat sebesar Rp 5,77 triliun pada Semester I 2020, kini pada Semester I 2021 mencapai Rp 26,35 triliun.

BACA JUGA: Fokus pada Strategi Utama, BNI Raih Laba Bersih Rp7,7 triliun

Pengamat Pusat Studi BUMN dari FEB Universitas Hasanudin Makassar Mursalim Nohong mengapresiasi kinerja Erick Thohir meski di tengah pandemi Covid 19 yang belum sepenuhnya selesai, kinerja BUMN tetap dapat menciptakan keuntungan.

“Saya kira ini mesti kita memberikan apresiasi yang besar karena di tengah situasi dan kondisi seperti ini BUMN masih bisa berkinerja baik, di tengah kondisi yang tidak pasti seperti sekarang,” ujar Mursalim, Kamis (28/10/2021).

BACA JUGA: PT PAM Mineral Targetkan Raih Laba Bersih Rp103 miliar

Mursalim menambahkan jika seluruh lintas sektor BUMN sehat dan memberikan kontribusi, tentunya akan jauh lebih besar lagi laba yang didapatkan.

Namun, Mursalim menyayangkan masih ada beberapa BUMN yang bermasalah seperti halnya Garuda Indonesia.

BACA JUGA: Detik-detik KSAL Resmikan Pusat Latihan Tempur Marinir TNI AL

“Coba seandainya yang lain juga (BUMN) memberikan kontribusi yang sama, saya kira akan memberikan kontribusi yang lebih tinggi dari itu,” ungkapnya.

Lanjut Mursalim, adanya transformasi dalam tubuh BUMN yang digalakkan oleh Erick Thohir mampu memberikan dampak yang positif.

Mursalim mendorong mantan Bos Inter Milan itu terus melakukan pembenahan dan menguatkan transformasi di tubuh BUMN.

“Bahwa jauh lebih bagus lagi kalau misalnya transformasi yang dilakukan oleh Menteri BUMN itu dilanjutkan untuk tahapan berikutnya, Ini kan belum seluruhnya baru pada tataran misalnya transformasi organisasi, masih ada transformasi lainnya yang perlu dilakukan pembenahan,” ucap Mursalim.

Lebih lanjut, Mursalim mengingatkan selain BUMN bertugas menciptakan keuntungan bagi negara, tetapi juga ada aspek pelayanan kepada masyarakat yang harus tetap diperhatikan.

“BUMN kita itu kan punya misi selain penciptaan keuntungan yang kemudian akan menjadi pendapatan bagi negara, tetapi dia juga kan harus mengedepankan aspek pelayanan kepada masyarakat,” kata dia.

Sebagaimana diketahui, pendapatan BUMN itu disumbangkan dari lintas sektor seperti energi, keuangan, pertambangan hingga logistik.

Adapun rinciannya sebagai berikut, BUMN di sektor energi menyumbang pendapatan sebesar Rp 60 triliun atau naik 13 persen pada Semester I-2021 secara tahunan (yoy). Pendapatan dari BUMN jasa keuangan sebesar Rp 13,7 triliun atau naik 7% (yoy).

Kemudian, sektor pertambangan membukukan pendapatan sebesar Rp 9,94 triliun atau meningkat 34% (yoy).

Sektor kesehatan meraih pendapatan Rp 9,48 triliun atau naik 163% (yoy), sektor manufaktur sebesar Rp 7,97 triliun atau naik 55% (yoy), sektor perkebunan dan kehutanan Rp 6,28 triliun atau naik 37% (yoy).

Disusul, pendapatan BUMN di sektor asuransi sebesar Rp 2,84 triliun atau naik 13% (yoy), sektor telekomunikasi Rp 2,62 triliun atau naik 4% (yoy), pupuk Rp 1,02 triliun atau naik 2% (yoy).

Kemudian, sektor logistik Rp 643 miliar atau naik 2% (yoy) dan namco Rp 507 miliar atau naik 12% (yoy).(fri/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler