jpnn.com, JAKARTA - PT Djakarta Lloyd telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta.
Direktur Utama PT Djakarta Lloyd Suyoto mengatakan kinerja PT Djakarta Lloyd pada 2017 mengalami peningkatan yang sangat baik.
BACA JUGA: BUMN Jasa Konstruksi dan Jasa Pelabuhan Jalin Sinergi
Dengan memperoleh laba bersih Rp 36,6 miliar atau meningkat dari laba tahun sebelumnya Rp 29,7 miliar.
Kinerja Djakarta Lloyd kian cemerlang dengan kemampuannya mengubah status laporan keuangan Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang disandang selama 10 tahun, menjadi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), bahkan kini masuk dalam kategori (A) perusahaan sehat.
BACA JUGA: Semen Baturaja Bersinergi dengan Tujuh BUMN
"Langkah perbaikan ini tidak terlepas dari penyelesaian hutang pajak masa lalu Djakarta Lloyd melalui Program Tax Amnesty pada 2017, yang berdampak pada terbitnya Surat Keterangan Tidak Dipungut (SKTD) dari Ditjen Pajak Kementerian Keuangan RI," jelasnya.
Dalam RUPS Djakarta Lloyd dinilai telah berhasil menyelesaikan permasalahan yang menjadi dasar opini pengecualian pada laporan keuangan tahun sebelumnya, melalui SLA (Subsidiary Loan Agreement) yang dikonversikan menjadi tambahan PMN melalui Peraturan Pemerintah No 62/2017.
BACA JUGA: Sebanyak 206 Ribu Warga Ikut Mudik Bareng BUMN 2018
Suyoto mengaku optimistis perseroan meraih kembali kejayaannya.
“Kami berharap Djakarta Lloyd semakin berkembang, tentu dengan dukungan semua pihak melalui sinergi BUMN. Kami berharap jika semua BUMN yang membutuhkan pelayanan angkutan cargo dapat menggunakan jasa kami. Karena kami sanggup untuk mengerjakannya. Kami mampu memberi pelayanan yang efisien, aman, dan harga yang sangat kompetitif,” tandasnya.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Punya Dirut Baru, PTPN III Targetkan Laba Bersih Ro 2,5 T
Redaktur & Reporter : Yessy