jpnn.com - CIBITUNG - PT Garuda Indonesia di tahun 2013 mengalami penurunan laba bersih yang luar biasa. Persahaan penerbangan pelat merah itu hanya mengumpulkan pundi-pundi USD 11,2 juta. Angka itu penurunan sebesar 89,9 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya, yakni sebesar USD 110,8 juta.
Bagaimana tanggapan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan?
BACA JUGA: Sambut Positif Pidato Gubernur The Fed
Menanggapi hal itu, Dahlan memprediksi turunnya perolehan laba Garuda lantaran nilai tukar rupiah atau kurs yang belum menentu. "Karena kurs nya belum stabil," ujar Dahlan usai mengunjungi RPH Berdikari di Cibitung, Bekasi, Rabu (12/2).
Karenanya pria asal Magetan ini menginstruksikan agar kinerja Garuda dievaluasi kembali agar perseroan tidak merugi. "Saya dengar ini mau dinaikan, tapi biar dievaluasi dahulu," terang dia.
BACA JUGA: Merpati Butuh Rp 2,4 Triliun Untuk Beroperasi
Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar menuturkan bahwa kinerja keuangan Garuda Indonesia melemah lantaran dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan faktor tingginya harga bahan bakar. Selain faktor itu, Garuda juga melakukan investasi dalam jumlah yang besar untuk menambah armada Citilink.
"Meskipun mengalami penurunan laba, pada 2013 Garuda berhasil melunasi pinjaman sebesar total USD 130 juta, yang terdiri dari Citi Club Deal-1 USD 55 juta dan USD 75 juta dari Bank Exim Indonesia," ucap Emir dalam jumpa pers terkait kinerja perseroan, Selasa (11/2) kemarin. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Dahlan Yakin Menkeu Dukung Penyelamatan Merpati
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rugi Kurs, Laba Garuda Anjlok
Redaktur : Tim Redaksi