TINS Tertolong Lonjakan Logam Dunia

Sabtu, 02 April 2011 – 08:27 WIB

JAKARTA - Sepanjang 2010, PT Timah Tbk (TINS) mencatat laba bersih sebesar Rp 947,9 miliarItu berarti mengalami peningkatan 203 persen dibanding edisi sama tahun lalu di kisaran Rp 313,8 miliar

BACA JUGA: PHE Teken 3 Kontrak Pengembangan CBM

Lonjakan harga logam timah dunia yang memantik kenaikan laba bersih perseroan


Sebab, harga logam timah dunia menanjak dari sekitar USD 16 ribu per metrik ton sepanjang triwulan satu dan dua menjadi USD 22 ribu  per metrik ton

BACA JUGA: Ekspor ke Jepang Anjlok 25 Persen

Ini juga diikuti kenaikan laba bersih per saham menjadi Rp 188,3 per saham dari edisi tahun lalu di kisaran Rp 62 miliar
"Meningkatnya laba bersih itu disebabkan kenaikan kinerja penjualan menyusul meroketnya harga logam timah dunia,” ucap Abrun Abubakar, Sekretaris Perusahaan TINS, di Jakarta, Jumat (1/4).

Ia menjelaskan, pada pertengahan triwulan ketiga harga logam timah dunia naik sekitar USD 22 ribu per metrik ton dari sebelumnya yang berada pada kisaran USD 16 ribu per metrik ton pada triwulan satu dan dua

BACA JUGA: KADIN Ingin Olahraga jadi Lahan Bisnis

"Akibatnya berdampak pada kenaikan margin usaha perusahaan pada akhir kuartal ke empat 2010," ujarnya.

Selain itu, pendapatan konsolidasi TINS hingga penghujung 2010 tercatat telah mencapai Rp 8,339 triliunPerolehann itu melonjak dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 7,7 triliunSedangkan laba kotor mencapai Rp 1,924 triliun atau naik 67 persen dibanding tahun 2009 dilevel Rp 1,153 triliunUntuk laba usaha tumbuh 90 persen dari Rp 688,5 miliar pada 2009 menjadi Rp 1,310 triliun pada 2010.

Total Aktiva naik 21 persen dari Rp 4,85 triliun menjadi Rp 5,88 triliun pada 2010Peningkatan ini terutama disokong naiknya total aktiva lancar sebesar 29 persen dari Rp 3,732 triliun pada 2009 menjadi Rp 4,108 triliun pada 2010Kontribusi terbesar kenaikan total aktiva lancar ini berasal dari kenaikan jumlah piutang usaha yang dimiliki perseroan sebesar 84 persen dari sebelumnya sebesar Rp 470,4 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 865,8 miliar pada 2010.

Sementara, utang usaha turun 37 persen dari Rp 351,2 miliar menjadi Rp 220,8 miliar pada 2010Total ekuitas naik 23 persen menjadi sebesar Rp 4,202 triliun pada 2010 dibandingkan Rp 3,430 triliun pada 2009(far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Buka Rapimnas KADIN, SBY Sodorkan 7 Tantangan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler