Komite di parlemen memberikan rekomendasi kepada pemerintah agar lebih memberikan penjelasan dalam label kemasan makanan. Hal ini diperlukan agar konsumen lebih mengetahui apakah kandungan makanan tersebut merupakan produk lokal atau impor.
Parlemen Australia mengeluarkan laporan soal label makanan, hari Senin.
BACA JUGA: Peneliti Australia Duga Kelelawar Bisa Jadi Solusi Krisis Ebola
Ketua Komite Parlemen untuk Pertanian, Rowan Ramsey, yang juga anggota Partai Liberal di Australia Selatan, mengatakan produk-produk makanan di Australia harus lebih diperjelas, misalnya jika produk-produk tersebut hanya 50 persen dari kandungannya yang dibuat di Australia.
"Jadi konsumen bisa tahu kandungannya dari mana saja, yang mana sekarang ini belum dilakukan," ujar Ramsey. "Dan hal itu akan benar-benar memberi tahu kalau memang buatan Australia, karena tidak hanya bagus bagi para produsen, juga konsumen."
BACA JUGA: Australia Naikkan Harga BBM Mulai 10 November
Sekarang ini sebenarnya sudah dicantumkan dari negara mana produk makanan berasal, jika tidak dicantumkan 'buatan Australia'.
Tetapi kini komite di parlemen ingin agar lebih jelas, dengan mencantumkan jika produk tersebut bukan seratus persen buatan Australia.
BACA JUGA: Australia Kelebihan Guru SD
Tetapi pencantuman 'Dibuat di Australia', atau 'Buatan Australia', atau 'made in Australia dengan bumbu-bumbu dan kandungan impor membuat konsumen bingung.
Dengan proposal baru yang dikeluarkan oleh komite tersebut, maka akan lebih diperjelas.
Contohnya, jika ada makanan yang sebagian kandungan atau bumbunya berasal dari impor makan akan ditulis 'Buatan Australia dengan beberapa kandungan impor'. Tak hanya itu, jumlah persentase kandungan yang diimpor pun akan dicantumkan.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Indonesia Jaya Soewito-Martin Manggung di Sydney Opera House