Nyaris diberi nama Fajar akhirnya dinamai Jaya. Dan benar saja anak keturunan Indonesia-Australia bernama Jaya Soewito-Martin ini, benar-benar berjaya pada usia 12 tahun.

Dalam usia semuda itu ia telah berkarir manggung di Sydney Opera House sebagai The Young Prince Chulalongkorn dalam  drama musikal The King and I karya Rodgers and Hammerstein di Sydney.

BACA JUGA: Jelang G20, Tiang Jalan di Brisbane Dihiasi Mural Seniman Kelas Dunia

Pertunjukan yang didukung oleh J.P.Morgan dan Opera Australia, ini telah berlangsung sejak 11 September dan akan berakhir 1 November 2014.

Drama musik yang selalu padat penonton itu sebelumnya sudah digelar di Brisbanepada bulan April dan di Melbourne pada 12 Juni yang lalu.

BACA JUGA: Steve Wozniak menjadi Guru Besar di Universitas Teknologi Sydney

Cerita The King and I adalah drama yang sudah dipentaskan di banyak tempat di dunia, menceritakan kehidupan anak-anak Raja Mongkul dari Siam (sekarang Thailand) berdasarkan pengalaman pengasuhnya Anna Leonowens di tahun 1860-an.

BACA JUGA: Bantu Rekan Penuhi Kebutuhan Makan, Mahasiswa ANU Kumpulkan Makanan Sisa Supermarket

Kisah itu diabadikan dalam novel yang terbit di tahun 1944 karangan Margaret Landon berjudul Anna and The King of Siam. Drama musikal The King and I pertama kalinya dipertunjukkan di Broadway New York di tahun 1951 dan sejak itu diadaptasi dan dipertunjukkan di berbagai belahan dunia.

Di Sydney ada tiga orang yang memainkan peran Pangeran Chulalongkorn, yakni Trystan Go, Ethan Pure dan Jaya Soewito-Martin.

Dalam buku panduan ditulis bahwa Jaya amat aktif, senang bermain dalam pertunjukan dan doyan sambal serta sarapan nasi. Ia dibesarkan di Marrickville, daerah suburban yang kaya budaya di Sydney.

Saat ini Jaya masih menekuni studinya di Newtown High School of the Performing Arts. Ayah Jaya bernama Gunawan Soewito berasal dari Yogyakarta, Indonesia dan ibunya Kerry Martin orang Australia.

Sejak kecil Jaya memiliki minat besar di bidang musik dan tari. Ia jagoan Hip Hop, drama, Kung Fu, bernyanyi dan bermain terompet. Jaya telah mencetak kesuksesan dalam berbagai kejuaraan Hip Hop, khususnya ‘Popping’, dan Kung Fu, termasuk meraih medali perunggu dua tahun yang lalu saat mewakili Australia di kejuaraan Kung Fu tingkat internasional yang diselenggarakan di China.

Ia juga telah manggung di pelbagai panggung di Sydney dan akhir-akhir ini berperan penting dalam video music Ricki-Lee All We Need is Love.  Dengan peran sebagai Pangeran Chulalongkorn ini, Jaya semakin bersemangat dalam menekuni seni musik dan drama.

Jaya memang cocok sekali dalam perannya sebagai Pangeran Chulalongkorn.  Wajahnya yang khas Asia mendukung penampilannya yang gagah dan berwibawa yang akhirnya dalam kisah tersebut dia menggantikan ayahnya Raja Siam.

Ditunjang dengan kemampuan berbahasa Inggris yang bagus dan bakatnya berakting, Jaya berhasil mampu berbahasa Inggris beraksen Thai.

Highlights dari pertunjukan adalah saat Raja Siam memperkenalkan guru Bahasa Inggris Anna pada sebagian dari 77 orang anaknya dan Jaya tampil beda sebagai Putra Mahkota, juga saat Jaya dinobatkan menjadi pengganti ayahnya Raja Siam – ia tampil sangat prima.

Dalam opera tersebut selain Jaya ada satu anak Indonesia lain yang terpilih yaitu Indra Pande Suardana yang bermain sebagai adik Jaya. Ayah Indra berasal dari Bali dan ibunya orang Australia.

Secara tak langsung Jaya dan Indra turut berperan dalam membina hubungan Australia-Indonesia.

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Langka Bayi Adopsi, Perempuan Hamil Diusulkan dapat Insentif agar Tidak Aborsi

Berita Terkait