Australia saat ini mengalami kelebihan sarjana pendidikan berkualifikasi guru untuk tingkat sekolah dasar (SD), namun sebaliknya sangat kekurangan guru matematika, sains dan bahasa asing untuk tingkat SMP dan SMA.
Di negara bagian New South Wales (NSW) misalnya, jumlah lulusan sekolah guru SD mengalami peningkatan sebesar 66 persen dalam satu dekade terakhir.
BACA JUGA: Anak Indonesia Jaya Soewito-Martin Manggung di Sydney Opera House
Menurut Prof. Stephen Dinham, ketua perhimpunan guru Australian College of Educators, terdapat ketidakseimbangan dalam suplai guru yang perlu mendapat perhatian serius.
"Menurut laporan Komisi Produktivitas tahun 2012, terungkap bahwa saat ini kita mengalami kelebihan jumlah lulusan sekolah guru SD," katanya.
BACA JUGA: Jelang G20, Tiang Jalan di Brisbane Dihiasi Mural Seniman Kelas Dunia
"Namun pada saat yang sama kita mengalami kekurangan guru bidang studi matematika, sains, dan bahasa asing untuk jenjang pendidikan menengah," tambah Prof. Dinham.
Prof. Dinham menilai reformasi pendidikan tinggi yang direncanakan pemerintah federal bisa memperburuk keadaan.
BACA JUGA: Steve Wozniak menjadi Guru Besar di Universitas Teknologi Sydney
Alasannya, menurut dia, deregulasi uang kuliah (SPP) akan mendorong universitas untuk mencari mahasiswa sebanyak-banyaknya tanpa mempertimbangkan permintaan pasar.
Namun Rektor Australian Catholic University (ACU) Prof Greg Craven membantah pendapat ini. Ia menyatakan, Australia justru membutuhkan lebih banyak lagi jumlah guru.
Ia mengutip data yang dirilis pemerintah, yang menunjukkan sekolah-sekolah di Australia akan ketambahan 670 ribu murid baru dalam tujuh tahun mendatang.
Prof. Craven menjelaskan, pertumbuhan penduduk berarti akan terjadi permintaan guru yang meningkat.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bantu Rekan Penuhi Kebutuhan Makan, Mahasiswa ANU Kumpulkan Makanan Sisa Supermarket