BACA JUGA: 55 Persen Remaja Pernah Ngeseks
Rabu (14/7) pagi ini, mereka mendatangi Stasiun Pengangkutan dan Pengisian Bluk Elpiji (SPPBE) SaradanHasil sidak hanya menemukan tabung elpiji rusak yang berjumlah 1.015 unit di SPBBE milik PT Madiun Elpiji, Saradan
BACA JUGA: SMS Penculikan Resahkan Warga Situbondo
Sedangkan indikasi pengoplosan pengisian elpiji tidak ditemukanBACA JUGA: Memperkosa Setelah Menonton Bokep Ariel-Luna
""Tidak mungkinKarena pengoplosan tidak bisa dilakukan kalau ukuran tabung sejenis,"" kata Kabid Perdagangan, Disperindagta Kabupaten Madiun, Agus Trisilo.Pengoplosan yang terjadi, jelasnya, dengan memasukkan isi dari tabung 3 kilogram ke dalam tabung elpiji 12 kilogramDi sisi lain, Agus mewanti-wanti warga lebih selektif membeli perlengkapan kompor gasUntuk tabung misalnya, yang benar-benar SNI dengan berat kosongnya sekitar 5 kilogramMaka, tegasnya, tabung dengan berat kosong jauh di bawah itu kemungkinan besar palsu""Ada label SNI belum jaminan kalau kualitas bagus,"" tandas dia.
Ke depan, lanjutnya, sosialisasi akan kembali dilakukan untuk menambah pengetahuan warga tentang ciri-ciri piranti kompor gas yang layak pakaiSelain itu, Disperindagta akan mengawasi peredaran piranti dari rangkaian kompor elpijiBaik di SPPBE, agen, dan pengecer.
Label SNI yang melekat pada tabung elpiji dinilai mudah dipalsukanKanit Pidana Ekonomi Satreskrim Polres Madiun Aiptu Shinto menjelaskan, teknik pembuatannya seperti halnya melabeli sendokDia mengimbau agar warga memperhatikan berat tabung kosong""Kalau yang palsu kemungkinan besar beratnya di bawah 5 kilogram, karena seng (bahan pembuat tabung,Red) tipis,"" jelasnya(fik/aj/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sering Disodomi, Istri Polisikan Suami
Redaktur : Tim Redaksi