jpnn.com, MANGGARAI BARAT - Labuan Bajo yang kini masuk dalam 10 Destinasi Prioritas Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus bersolek. Satu dari 10 Bali Baru itu pun berbenah dari sisi sumber daya manusia (SDM) maupun infrastruktur penunjangnya.
Rencananya, pemerintah akan membentuk Badan Otoritas Pariwisata (BOP) Labuan Bajo. Akan ada pertemuan lintas kementerian demi membuat BOP Labuan Bajo yang kini masih menunggu proses delineasi oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang di Kawasan Batu Cermin dan Hutan Produksi Bowo Sie di Kabupaten Manggarai Barat.
BACA JUGA: Bidik Wisata MICE, Kemenpar Susun NSPK dan SOP Kegiatan
Person in charges (PIC) Pokja 10 Destinasi Prioritas Kemenpar untuk wilayah Labuan Bajo, Shana Fatina mengatakan, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) Siti Nurbaya pada awal Maret lalu telah mengunjungi destinasi yang dikelolanya. Tujuannya juga dalam rangka meninjau kesiapan pendukung BOP Labuan Bajo.
Kini sudah ada program #bebassampah2020. “Programnya telah berjalan sejak 25 Februari 2017,” ujar Shifa.
BACA JUGA: Top, Prestise Bandara Soetta di Mata Dunia Kian Melejit
Lebih lanjut Shifa mengatakan, Labuan Bajo juga akan menjadi tuan rumah festival film dokumenter pada Agustus mendatang. Kegiatan yang digelar InDocs itu akan mengundang peserta dari 28 negara. “Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif, red) dan Kemenpar akan men-support gathering dan meeting-nya,” tuturnya.
Sedangkan pada Oktober 2017 mendatang, akan ada Science Film Festival 2017 di Labuan Bajo. Penyelenggaranya adalah Goethe Institute.
BACA JUGA: Wow, Tampilan Masjid Raya Banda Aceh Mirip Masjid Nabi
Sedangkan berdasar laporan Tim Pemasaran Mancanegara, akan ada FamTrip Diving dari Korea Selatan pada 29 Mar-3 April. Shifa menjelaskan, kegiatan itu akan diawali dengan rangkaian Deep and Extreme Expo di Labuan Bajo.
Untuk aksesabilitas pun Labuan Bajo terus memoles diri. Ada pengembangan Bandara Komodo yang dilakukan PT Angkasa Pura 1.
Namun, statusnya memang belum bandara internasional. “Perihal bandara Internasional, Kemenpar harus mengirimkan surat pengajuan ke Kemenhub,” ucap Shifa.
Labuan Bajo bahkan menyiapkan marina. Namun, proses pembangunannya memang masih tertunda.
Nantinya, marina itu akan melibatkan Sinergi BUMN. “Sinergi BUMN meliputi pembangunan oleh WIKA, pengelolaan marina oleh ASDP, dan pengelolaan hotel oleh Patra Jasa,” sebutnya.
Lantas, bagaimana dengan amenitas? Kemenpar telah menargetkan pembangunan 700 kamar. “Pendataan peminat Program Rumah Wisata Kemenpar untuk Kabupaten Manggarai Barat yang sudah resmi mengajukan baru 300 kamar dari target 700 kamar tahun 2017.
Sedangkan untuk menggenjot program branding, advertising dan sales (BAS), Tim Go Digital Kemenpar terus mendata operator wisata Labuan Bajo agar bergabung dalam platform Indonesia Travel Xchange (ITX). Sementara untuk pengembangan SDM di Labuan Bajo, Deputi Kelembagaan untuk Peningkatan SDM Pariwisata Kemenpar juga terus menggenjotnya.
Shifa menjelaskan, dalam rangka pengembangan SDM tentu pemerintah tak bisa sendirian. “Ada inisiasi program independen dari NGO (non-governmental organization, red) swasta dan komunitas untuk persiapan SDM secara swadaya,” sebutnya.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mau Mobil Harga Rp 50 Ribu? Yuk, Belanja di Semarang
Redaktur & Reporter : Antoni