Ladies, Ini 5 Penyebab Daerah Kewanitaan Basah Saat Bermain Cinta

Kamis, 06 Oktober 2022 – 02:01 WIB
Miss V. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - BERMAIN cinta merupakan kegiatan yang sangat disukai pasangan suami istri.

Secara medis, bermain cinta tidak seharusnya berlangsung lebih dari 10 menit.

BACA JUGA: Jaga Daerah Kewanitaan Selalu Bersih dengan 5 Makanan Ini

Ini karena daerah kewanitaan tidak boleh basah lebih dari 8 menit.

Lantas apa yang sebenarnya terjadi pada daerah kewanitaan saat berhubungan seksual?

BACA JUGA: 6 Penyebab Gairah Bermain Cinta Anda Selalu Tinggi, Nomor 4 Bikin Tersenyum

Basah yang Anda rasakan di daerah kewanitaan selama bermain cinta berasal dari dua tempat, yaitu kelenjar Bartholin dan leher rahim.

Kelenjar Bartholin terletak di dalam daerah kewanitaan dan bertanggung jawab untuk membuat daerah kewanitaan basah ketika terangsang atau saat berhubungan seks.

BACA JUGA: Atasi Infeksi Jamur Daerah Kewanitaan dengan 8 Pengobatan Alami Ini

Sementara serviks menghasilkan lendir sepanjang siklus wanita, bahkan lebih banyak saat ovulasi semakin dekat.

Biasanya, seorang wanita yang sehat harus menghasilkan 1-4 mililiter cairan daerah kewanitaan per hari.

Artinya, seorang wanita selalu sedikit basah, terangsang atau tidak.

Cairan daerah kewanitaan yang sangat besar dan tebal mengandung sekitar 1 ml.

Jadi kelenjar Bartholin menghasilkan lebih banyak cairan ketika seorang wanita terangsang, yang membuat seks nyaman dan menyenangkan.

Namun, basah ini tidak hanya untuk membuat bermain cinta menjadi nyaman, tetapi tetap ada bahkan setelah berhubungan seks ketika tidak ada gairah seksual.

Satu-satunya saat hal ini berhenti terjadi adalah ketika seorang wanita mulai menua.

Pada saat seperti itu, tubuh mulai memproduksi lebih sedikit hormon yang memicu kelenjar Bartholin untuk memproduksi cairan.

Wanita memiliki waktu yang berbeda dalam hal respons seksual.

Pada wanita di atas 40 tahun, dibutuhkan 1 hingga 3 menit bagi mereka untuk menjadi basah, sementara dibutuhkan 10 hingga 30 detik untuk wanita yang lebih muda.

Berikut penjelasannya, seperti dikutip laman Pulse.ng.

https://www.pulse.ng/lifestyle/beauty-health/what-makes-the-vagina-wet-during-sx/s2rftpl?

1. Merokok

Seperti pada pria, wanita menjadi basah ketika darah mengalir ke daerah kewanitaan mereka.

Artinya klitoris dan vulva membengkak, membuat daerah kewanitaan bereaksi dengan mengeluarkan cairan dan menjadi basah.

Jadi jika Anda seorang perokok tetap, yang dilakukan adalah menyumbat arteri kecil yang membawa darah ke daerah kewanitaan Anda.

2. Infeksi ragi

Infeksi ragi memengaruhi kemampuan daerah kewanitaan Anda untuk basah dengan mengacaukan keseimbangan bakteri.

3. Obat-obatan

Obat flu, alergi, dan asma bisa menyebabkan daerah kewanitaan Anda menjadi kering saat berhubungan seks.

Oleh karena itu, Anda harus melakukan semua yang kamu bisa untuk menjaga diri tetap sehat sehingga Anda tidak perlu minum obat-obatan ini.

Namun, jika Anda jatuh sakit, kamu bisa beralih ke pengobatan yang lebih alami, bicarakan dengan dokter Anda terlebih dahulu.

4. Hormon

Hormon juga bertanggung jawab atas keringnya daerah kewanitaan saat berhubungan ranjang.

Hormon yang memicu keluarnya cairan dalam daerah kewanitaan dipengaruhi selama menopause, perimenopause, setelah melahirkan, atau selama menyusui.

Juga, pengobatan kanker bisa memengaruhi tingkat hormon ini.

5. Rasa bersalah atau rasa tidak aman

Tubuh Anda merespons keadaan pikiran kamu. Jika Anda merasa bersalah atau kotor tentang seks, daerah kewanitaan Anda mungkin tidak akan basah.

Rasa bersalah ini datang dalam bentuk pikiran di mana Anda berpikir bahwa berhubungan ranjang itu salah, jadi tubuh kamu mendengarkan.(fny/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany Elisa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler