Lagi, 1 Balita Tewas Akibat Diare

Jumat, 12 Agustus 2011 – 10:06 WIB
SAMPIT – Wabah penyakit diare di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) makin mengganasBuktinya, satu lagi balita meninggal dunia karena terserang diare, Kamis (11/8).
   
Dengan kembali jatuhnya korban Kamis (11/8) kemarin, berarti sudah dua penderita meninggal selama Agustus ini

BACA JUGA: Diare Terus Serang Warga Sampit, 3 Tewas

Jika dihitung sejak wabah diare terjadi mulai Juni lalu, berarti sudah empat korban meninggal akibat penyakit tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan (dinkes) Kotim, Yuendri Irawanto mengatakan, pemderita yagn meninggal kemarin adalah usia balita dan merupakan warga dari Kecamatan Baamang
Dikatakannya,  dalam tiga bulan terakhir, yakni Juni, Juli dan Agustus 2011 ada sebanyak 278 penderita diare menjalani perawatan di RSUD dr Murjani Sampit dan empat orang diantara meninggal dunia.

Sedangkan dari data yang masuk ke Dinkes,  pasien penderita diare yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit umum daerah (RSUD) dr Murjani Sampit saat ini ada sebanyak 70 orang.  Dengan ditemukannya korban meninggal dunia dan bertambahnya jumlah penderita diare yang menjalani perawatan di RSUD dr Murjani Sampit, salah satunya menandakan kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat dan bersih masih harus terus digalakkan

BACA JUGA: Peneliti Kimia ITB Klaim Temukan Obat GBS



“Kami sudah berupaya semaksimal mungkin untuk mengatasi penyebaran penyakit diare di Kotawaringin Timur, mulai dari memberikan penyuluhan tentang pola hidup sehat hingga menyediakan pelayanan kesehatan dan oralit secara gratis di seluruh pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas)
Kami harap masyarakat juga ikut berpartisipasi dalam menjaga kebersihan dan berperilaku hidup bersih dan sehat,” imbuhnya.

Dari 278 penderita diare selama ini, dikatakannya, 98 persen adalah anak usia di bawah lima tahun (balita)

BACA JUGA: GBS Juga Menyerang Orang Dewasa

Hal itu dikarenakan para orang tua kurang memberikan perhatian terhadap kesehatan keluarga.

Sebelumnya, wabah penyakit diare kembali dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur sejak awal Agustus laluHal itu setelah adanya korban meninggal dunia akibat kekurangan cairan dan lambat diberikan pertolongan

Mengenai perkembangan wabah sendiri, pihak Dinas Kesehatan memprediksi akan terus berlangsung hingga usai lebaran nantiBahkan lanjutnya bisa terus mengganas selama belum ada tanda-tanda pergantian musimDebu dan udara yang kotor menurut Yuendri menjadi salah satu perantara menyebarnya virus yang menyebabkan diare tersebut(gus)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tips Hindari Bau Mulut saat Berpuasa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler