BACA JUGA: PRT Gadaikan 14 Mobil Sewaan
Sedangkan empat orang lainnya masih kritis dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), RS Bokor, dan RS Panti Nirmala.Sementara sumber miras oplosan itu berasal dari racikan Slamet Basuki alias Kho An, 61, warga Jl Krebet Senggrong, Bululawang
BACA JUGA: Dihipnotis, Rp. 7 Miliar Amblas
Terutama terkait mekanisme meracik serta campuran yang dipakai dalam miras.Dalam peristiwa itu ada tiga lokasi yang dijadikan pesta miras
BACA JUGA: Ipar Tewas Disabet Taji
Lokasi pertama di rumah Siswoyo Hadi, 40, warga Dusun Kalimeri, Tambaksari, TajinanLokasi kedua berada di kawasan Kali Talang Jl Keramat Desa/Kecamatan BululawangSedangkan lokasi ketiga di Desa Wandanpuro, Bululawang, yang dilakukan seorang diri oleh Tutuk, 35.Di lokasi pertama yang dilakukan di rumah Siswoyo Hadi, diikuti tiga tetangganya, yakni Sodikin, 40; Udin, 35; dan Subakir, 53Mereka melakukan pesta miras mulai pukul 07.00-11.30Keempatnya menenggak 2 liter miras oplosan hasil racikan Slamet.
Akibat pesta miras tersebut, dua di antaranya tewas, yakni Sodikin dan SiswoyoSodikin meninggal di rumahnya pada Senin (31/5) pukul 22.00Sedangkan Siswoyo tewas dalam perawatan di RSUD Kanjuruhan Kepanjen, Selasa (1/6) pukul 07.00Dan Subakir masih menjalani perawatan di rumahnya"Sekarang anggota kami masih meminta keterangan SubakirKarena dia yang membeli miras," kata Kapolsek Tajinan AKP Yulita Misrah, kemarin.
Untuk lokasi pesta miras yang kedua di kawasan Kali Talang, Bululawang, diikuti enam orangMereka adalah Gunawan, 40; Rokim, 40; Mulyadi, 30; Iscahyono, 30; M Soleh, 42; dan Fatkur Rozi, 23Semuanya warga Bululawang.
Pesta miras di tempat ini dilakukan pada Minggu mulai pukul 10.00 - 20.00Pada pagi hari, mereka minum tiga liter miras oplosanMiras tersebut dibeli Rokim dari kios milik SlametSetiap bungkus plastik miras oplosan seharga Rp 20 ribu"Satu bungkusnya Rp 20 ribuSaya yang bertugas membeli miras itu," kata Rokim, warga Jl Keramat, desa Bululawang, ketika ditemui di rumahnya kemarin.
Setelah tiga bungkus plastik habis, mereka pun kembali membeli dua liter lagiDua bungkus miras tersebut juga langsung dihabiskanKarena sudah mabuk berat, para peserta pesta miras baru pulang ke rumahnya masing-masing pada pukul 20.00.
Setelah pulang, mereka merasakan pusing di bagian kepalanyaSelain itu juga merasakan sesak nafas, nyeri di bagian dada, dan mual-mualKondisi tersebut berlanjut hingga Senin (31/5)Hingga akhirnya kondisi lima temannya, Gunawan, Mulyadi, Iscahyono, Soleh, dan Fatkur Rozi, semakin menghawatirkanMereka pun oleh keluarga dan warga dibawa ke rumah Sakit Bokor, Turen, dan RSI Gondanglegi.
Namun sayang, kondisi Gunawan yang juga warga Jl Keramat tidak bertahan lamaSelasa (1/6) pukul 09.00, dia meninggal setibanya di RSI Gondanglegi"Saat dibawa ke rumah sakit, kondisi Gunawan sudah tidak bisa melihatKondisinya sudah parah," kata Sekdes Bululawang Dwiyanto.
Sedangkan Mulyadi, Iscahyono, Soleh, dan Fatkur Rozi, baru kemarin dibawa ke sejumlah rumah sakitMulyadi dan Iscahyono dirawat di RS Bokor, Soleh dilarikan ke RSSA Malang, dan Rozi dirawat di RS Panti NirmalaKondisi keempat orang tersebut kritisSedangkan Rokim sendiri menjalani perawatan di rumah, meski mengaku masih pusing dan mual.
Dari keterangan Dwiyanto, tidak hanya tiga orang yang meninggalAda satu warga Desa Wandanpuro, Kecamatan Bululawang yang juga tewas akibat menenggak mirasPria tersebut bernama TutukDia minum sendiri miras di rumahnya pada hari Minggu dan tewas kemarin pada pukul 06.00Miras yang mereka minum dibeli dari pedagang jamu.
Menurut Dwiyanto, pesta miras yang dilakukan warga bukan barang baru di BululawangKegiatan pesta miras memang sudah sering digelar wargaNamun waktu dan tempatnya memang berbeda-badaSedangkan jenis miras yang diminum juga berbeda-beda.
Tergantung jumlah uang yang dimilikiSebab, bagi mereka yang tidak memiliki uang lebih, memlilih membeli miras oplosan yang sering disebut ginseng"Sejak harga miras resmi mahal, banyak warga yang mengonsumsi miras oplosan," ungkap Dwiyanto.
Karena itu, warga tidak tahu campuran yang ada di dalamnyaYang penting kepala pusing dan terasa mabukKarena itu, dia meminta agar warga tidak lagi minum miras"Saya minta agar akivitas minum miras untuk dihentikan karena sudah ada contohnya," beber Dwinoto.
Terpisah, Kapolsek Bululawang AKP Kamsidi masih menyelidiki kasus akibat pesta miras tersebutKarena tidak menutup kemungkinan korbannya bisa bertambahSebab, pembeli miras tersebut bukan satu dua orang saja, namun sangat banyak"Kami sudah menyebarkan anggota agar mencari informasi di desa-desa," katanya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Malang AKP Hartoyo menjelaskan bahwa hasil penyelidikan, semua miras oplosan tersebut dibeli dari kios milik SlametHal itu berdasarkan keterangan korban dan penjual jamuKarena itu, pihaknya langsung menetapkan Slamet sebagai tersangka dengan jeratan UU 80 tentang Kesehatan dengan jeratan pidana penjara paling lama 15 tahun dan pidana denda paling banyak Rp 300 juta"Kami sekarang melakukan penyelidikan terkait pemasaran miras oplosan milik Slamet," tegasnya(bb/ziz)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Edarkan Narkoba, Wanita Uzbekistan Diciduk
Redaktur : Tim Redaksi