JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak mau setengah-setengah melakukan efisiensi restrukturisasi BUMNKarena itu, setelah 7 BUMN siap diakuisisi, BUMN rugi lainnya antre masuk program akuisisi.
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, setelah proses akuisisi 7 BUMN rugi oleh 6 BUMN sehat selesai, maka akan dilanjutkan dengan akuisisi 8 BUMN lain yang kondisi keuangannya buruk."Setelah (proses akuisisi) tahap pertama selesai, nanti ada delapan (BUMN) menyusul," ujarnya di Kantor Kementerian BUMN akhir pekan lalu
BACA JUGA: Microsoft Bidik UKM, Investasi USD 9 Miliar
Sebagaimana diketahui, dalam proses akuisisi tahap pertama, 6 BUMN sehat akan mengakuisisi atau mengambil alih 7 BUMN sakit
BACA JUGA: PLN Bangun PLTU di Sumsel
Kedua, PT Pradnya Paramita (BUMN penerbit buku) akan diambil alih oleh PT Telkom Tbk (TLKM), setelah dimerger dengan PT Balai PustakaBACA JUGA: Jaringan Telkomsel Dikeluhkan
Keempat, PT Energi Manajemen Indonesia (EMI) akan diambil alih oleh PT Surveyor IndonesiaKelima, PT Survey Udara Penas akan diambil alih oleh PT Angkasa Pura IKe enam, PT Industri Sandang diambil alih oleh PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP)Ketujuh, PT Sarana Karya (BUMN sektor konstruksi) diambil alih PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), setelah menyelesaikan urusannya dengan PT TimahProses akuisisi 7 BUMN yang oleh Dahlan disebut BUMN Dhuafa ini ditargetkan selesai paling lambat dua bulan
Dahlan mengatakan, selain upaya restrukturisasi BUMN rugi, akuisisi juga menjadi opsi bagi BUMN yang ingin memiliki anak usaha"Daripada mereka bikin anak usaha baru, lebih baik ambil perusahaan yang sudah adaKan selama ini ada kritik juga kalau BUMN terlalu sering bikin anak perusahahaan baru," katanya
Lalu, BUMN apa saja yang masuk program akuisisi tahap kedua? Menurut Dahlan, mereka adalah BUMN yang bisnisnya terus merugi, sehingga akan sulit bertahan jika tidak diambil alih manajemen baru"Kalau soal BUMN nya (yang masuk program akuisisi tahap ke dua), masih kita matangkan dulu," ucapnya
Sebagai gambaran, selain 7 BUMN rugi yang sudah masuk program akuisisi tahap pertama, masih ada beberapa BUMN rugi yang siap direstrukturisasi, di antaranya adalah PT Primissima (produsen tekstil), PT Industri Gelas (Iglas), PT Kertas Leces, PT Kertas Kraft Aceh (KKA), PT Indah Karya, PT Kimia, PT Boma Bisma Indra (manufaktur alat industri dan manajemen proyek), PT Varuna Tirta Prakarsya (manajemen proyek migas dan jasa ekspor), dan beberapa BUMN kecil lain
Saat ini, sebagian besar BUMN tersebut berada dalam penanganan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA), sebuah BUMN yang ditugasi pemerintah untuk merestrukturisasi BUMN-BUMN rugi
Dahlan mengatakan, setelah proses akuisisi selesai, BUMN sehat yang menjadi manajemen baru, bisa meresrukturisasi ataupun mengubah bisnis BUMN yang telah diakuisisinya"BUMN dhuafa ini diarahkan agar bermetamorfosisJadi, mereka ganti bidang usaha boleh, mau ganti nama juga boleh, yang penting PT nya tetap dan bisa survive (bertahan, Red)," katanya
Dahlan mencontohkan rencana akuisisi PT Balai Pustaka oleh PT TelkomSaat ini, Balai Pustaka yang core business nya adalah penerbit buku, nanti akan dimodifikasi oleh Telkom untuk tidak menjadi penerbit buku saja, namun juga menjadi penyedia layanan aplikasi content berbasis teknologi informasi seperti e-book atau electronic book misalnya"Jadi, bisnisnya bisa dimodifikasi sesuai strategi BUMN yang mengakuisisi," ujarnya
Dahlan menegaskan, tidak ada paksaan bagi BUMN besar untuk mengakuisisi BUMN-BUMN sakitSehingga, proses akuisisi tetap dilakukan berdasarkan rencana strategi bisnis perseroan"Lagipula, BUMN sudah punya inisiatif sendiri (untuk mengakuisisi), kami (Kementerian BUMN, Red) memfasilitasi dan menghubungkan saja," katanya
Karena itu, lanjut Dahlan, jika misalnya ada BUMN sakit yang utangnya lebih besar daripada asetnya, maka bisa saja BUMN sehat tidak jadi mengakuisisinya"Tapi, bisa saja, meski asetnya lebih kecil dari utangnya, tapi aset itu prospektif untuk bisnis, maka tetap bisa diakuisisi," ucapnya
Sebelumnya, proses akuisisi BUMN oleh BUMN lain sudah dipelopori oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang mengakuisisi BUMN pelayaran PT Bahtera Adi Guna (BAG) pada awal Agustus laluSaat ini, BAG dimanfaatkan PLN untuk mengangkut batu bara ke pembangkit-pembangkit listrik PLN(owi/iro)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terlalu Mewah, Kantor Merpati Harus Pindah
Redaktur : Tim Redaksi