DAMASKUS – Di tengah kecaman seluruh dunia atas penyerangan pada Minggu lalu (31/7), militer dan polisi Syria ternyata tidak menghentikan represi terhadap aktivis oposisi dan para demonstran di Kota HamaSejumlah tank militer kembali menghajar kota terbesar keempat di Syria yang terletak sekitar 195 kilometer utara Damaskus itu dengan tembakan sejak sekitar pukul 07.30 Senin (1/8).
Bahkan, tembakan senapan mesin masih saja terdengar sporadis sejak malam sebelumnya
BACA JUGA: Dua Pesawat Tabrakan di Alaska, Empat Tewas
Hari pertama bulan suci Ramadan tidak mempengaruhi militer untuk melancarkan aksi represinya tersebut.Informasi yang belum dapat dikonfirmasi menyebutkan bahwa sedikitnya empat orang tewas dalam penembakan di sebuah distrik di timur laut Syria kemarin
Tetapi, penyerbuan militer terhadap para demonstran dan aktivis oposisi pada Minggu lalu telah menelan korban jiwa cukup besar
BACA JUGA: Sidang Mubarak Pindah Lokasi
Aktivis hak asasi manusia (HAM) menyebut bahwa hampir 140 orang tewas saat itu"Itu merupakan salah satu hari yang membawa korban jiwa terbesar di Syria sejak terjadi demo anti pemerintah," kata Rami Abdel Rahman, kepala Syrian Observatory for Human Rights, lembaga HAM berbasis di Inggris.
Menurut Abdel Karim Rihawi, kepala Liga Syria untuk Pembelaan HAM, sedikitnya 136 orang tewas di seluruh Syria pada Minggu lalu
BACA JUGA: Teroris Minta Raja Norwegia Turun Takhta
Puluhan lainnya terluka"Seratus warga sipil tewas terbunuh di Hama saat itu oleh tembakan aparat keamanan dan militer saat menyerbu kota," ujar dia.Selain itu, lanjut dia, lima tewas di pusat Kota Homs dan tiga lainnya mati terbunuh di Kota Idlib, provinsi barat lautJumlah korban jiwa diperkirakan bisa bertambahSebab, terdapat sekitar 75-140 orang korban tewas lainnya yang belum bisa dikonfirmasi.
Sejumlah jurnalis kantor berita asing melaporkan bahwa warga setempat tidak berani mengumpulkan mayat-mayat yang bergelimpangan di jalanSejumlah rumah sakit juga dibanjiri korban luka sehingga diperkirakan korban tewas akan bertambah secara signifikan dalam beberapa hari ini
Jurnalis BBC yang berada di Beirut menyebut, saat ini Hama masih berada di bawah kendali penduduk setempatTank dan personel militer yang mencoba menguasai kota itu Minggu lalu ditarik mundur ke wilayah pinggiran pada malam harinyaNamun, mereka kembali memasuki kota tersebut kemarin.
Setelah mengisolasi jalan utama menuju Hama sebulan lalu, tentara dengan menggunakan tank memasuki kota dari empat pintuWarga pun melempari mereka dengan bom Molotov, batu, dan potongan kayu"Allahu Akbar," teriak sejumlah warga.
Saat pagi hari kemarin, Kota Hama terlihat seperti zona perangSuara tembakan dan dentuman meriam dari tank terdengar di seluruh kotaAsap hitam terlihat mengepul dari atap sejumlah rumah penduduk.
"Kota (Hama) ini berubah seperti Beirut (Lebanon)," kata Saleh Abu Yaman, warga Hama, menyamakan kondisi kota tersebut dengan ibu kota Lebanon yang menjadi tanah kelahirannya
Ironisnya, aksi brutal militer Syria itu justru mendapat pujian dari Presiden Bashar al-AssadDalam pidato untuk menandai HUT ke-66 angkatan bersenjata (AB) Syria, yang disiarkan oleh kantor berita SANA, kemarin Assad memuji bahwa militer telah membuktikan loyalitasnya pada negara dan pemimpin.
"Upaya dan pengorbanan mereka jelas akan mendapat penghargaan," ujarnya"Pengorbanan itu terbukti berhasil menggagalkan musuh negeri ini dan mengakhiri hasutan, serta mempertahankan Syria." (AFP/BBC/cak/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cederai Perbedaan di Negeri yang Toleran
Redaktur : Tim Redaksi