Lagi, FIFA Tolak George-Arifin

Putusan Baru setelah Agum-Blatter Bertemu

Jumat, 22 April 2011 – 07:55 WIB
Ketua Komisi Normalisasi PSSI Agum Gumelar, Kamis (21 April 2011) menggelar jumpa pers di Kantor PSSI, Jakarta. Agum memberikan keterangan atas hasil pertemuannya dengan Ketua FIFA Sepp Blater di Zurich, Swiss. Agum juga menambahkan bahwa FIFA tetap menolak 4 nama calon ketua umum PSSI yaitu Nurdin Halid, George Toisutta, Nirwan Bakrie dan Arifin Panigoro. Foto : Arundono/JPNN

JAKARTA -  FIFA benar-benar tidak bisa dirayuFederasi sepak bola dunia itu lagi-lagi menolak bujukan agar mereka merevisi surat keputusan soal kisruh PSSI pada 4 April lalu

BACA JUGA: Bonus Belum Dibayar, Oddang Lepas Kapten PSM

Untuk kali kedua secara resmi ditegaskan, FIFA tetap melarang empat bakal calon ketua umum (ketum) PSSI (George Toisutta, Arifin Panigoro, Nurdin Halid, dan Nirwan D
Bakrie) maju lagi ke Kongres PSSI

BACA JUGA: De Gea, Pengganti Van der Sar



Penegasan larangan itu dilaporkan setelah Komite Normalisasi (KN) menerima surat putusan terbaru FIFA kemarin pukul 15.00 WIB
Surat itu dikirim lagi setelah Ketua KN Agum Gumelar bertemu langsung dengan Presiden FIFA Sepp Blatter di Zurich, Swiss, 19-20 April lalu."Surat itu menegaskan bahwa FIFA tetep berpegang teguh kepada surat putusan yang dikirimkan pada 4 April lalu," kata Agum saat konferensi  di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) kemarin (21/4).

Selain tidak memperkenankan empat bakal calon ketum, yang sebelumnya sudah digugurkan oleh Komite Banding pada 25 Februari lalu, isi surat FIFA itu juga menegaskan jika KN, yang dibentuk lewat sidang komite darurat di Swiss, juga bertindak sebagai Komite Pemilihan (KP) dalam kongres pemilihan eksekutif dan ketum PSSI periode 2011-2015.

Agum sendiri mengaku sudah berjuang maksimal untuk menjelaskan kepada FIFA bagaimana kondisi PSSI yang sebenarnya

BACA JUGA: Neuer Ogah Perpanjang Kontrak

Ketum PSSI periode 1999-2003 itu membeberkan, sebelum bertemu dengan Blatter pada pukul 10.30 di markas FIFA (19/4), satu jam sebelumnya, mantan Danjen Kopassus itu diminta terlebih dulu bertemu dengan Thierry Regenass, direktur pengembangan dan keanggotaan asosiasi FIFA

Menurut Agum, pertemuan dengan "Regenass itu berjalan agak alotDi mata Agum, Regenass adalah sosok yang kerasBerbeda dengan saat bertemu dengan Sepp Blatter setelah satu jam bertemu RegenassAgum mengaku disambut dengan ramah dan bersahabatDi ruangan Blatter juga terlihat sudah dipasang bendara FIFA dan Indonesia berdampingan.

Setelah menerima semua laporan yang sebelumnya dikumpulkan dari berbagai pihak, seperti pemilik suara, pengurus PSSI lama, KONI/KOI, pemerintah dan semua stake holder yang lain, Agum menyatakan FIFA minta waktu 1-2 hari untuk membahasnya"Dalam perjalanan pulang ke Indonesia, di pesawat saya tidak bisa tidurDi Jakarta saya menunggu berita dari FIFADan setengah jam yang lalu datang berita itu," ujar Agum Gumelar dengan mimik sedih

Mantan Ketua KONI Pusat itu mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta kemarin pagi pukul 09.10"Saya merasa lesuh karena ternyata keputusan FIFA tetep tegas, meski sudah saya sampaikan saran-saranFIFA tetep pada keputusan semula," "lanjut Agum.?Dari pertemuan di Zurich, satu-satunya masukan yang diakomodir FIFA hanyalah Komite Banding Pemilihan (KBP) yang dipilih pada kongres di Hotel Sultan, Jakarta, pada 14 April lalu

Sedangkan untuk KP, FIFA menolak kerasMereka meminta KN kembali kepada bunyi surat FIFA 4 April lalu"FIFA meminta kami untuk segera mengirim formasi KP," jelas AgumTerkait empat nama yang sudah diperjuangkan tapi tetap ditolak FIFA, Agum meminta dengan sangat agar masing-masing bisa legowo demi kebaikan bersama.

"Pertama kali saya sampaikan rasa terima kasih kepada saudara Nurdin Halid yang telah menunjukkan pengertiannya bersedia menerima keputusan FIFA iniSaya juga minta maaf kepada Pak Nirwan Dermawan BakrieUpaya saya agar dia masuk dalam pencalonan tidak diterimaKita semua tahu Pak Nirwan Bakrie sudah berpikir dan berbuat banyakSelama ini pikiran dan tenaganya sudah dicurahkan untuk kemajuan sepak bola kitaSaya mohon kepada pak Nirwan untuk berlapang-dada," beber Agum.

Selain kepada dua mantan pejabat teras PSSI itu, "mertua pebulutangkis Taufik Hidayat itu juga meminta dan berharap dua nama lainnya, George Tosiutta dan Arifin Panigoro, untuk bersikap serupaRencananya, Jumat (22/4) Agum secara khusus akan menemui George Toisutta, untuk menyampaikan secara langsung hasil pertemuannya dengan petinggi FIFA di Zurich.

 Agum mengakui, mungkin dirinya orang pertama yang mendorong George Toisutta untuk bersedia dicalonakan menjadi Ketum PSSIMantan manteri Perhubungan dan Menko Kesra itu menyatakan, beberapa bulan sebelum ramai-ramai pencalonan calon Ketum PSSI, dirinya sudah menemui George agar mau dicalonkan sebagai Ketum PSSISaat itu, George belum memberi sinyal bersedia.

"Saya yakin George Toisutta seperti saya, yang pernah jadi tentara, prajurit Sapta MargaDengan jiwa besar, saya yakin dia bisa menerima kondisi ini meski sampai sekarang saya masih mempertanyakan apa salah Pak GeorgeAda misi yang lebih besar yang harus beliau emban," terang Agum.

Kepada Arifin Panigoro, Agum yang mengaku sudah berteman baik sejak masih SMA di Bandung"Karena itu, dirinya minta maafKita semua tahu Arifin sudah memberi sumbangsih besar kepada dunia olahraga kitaDi antaranya dengan menggelar Liga MedcoTapi, dengan keputusan ini sekali lagi saya minta maafTapi saya berharap Arifin tetap baktikan dirinya kepada dunia olahraga," bebernya.

Agum juga mengimbau kepada para pemilik suara untuk tidak emosional"Keputusan ini pahitTapi, tolong terimalah dengan tawakalJika emosional, maka jadinya akan tidak jadi lebih baik dari yang sebelumnyaSaya sangat berharap semua bekerjasama untuk membuat situasi menjadi normal dan jadi lebih baik," ungkapnya.

Agum yang dalam press conference ini tidak didampingi satu pun anggota KN yang lain, tampak kelelahan karena belum sempat beristirahat seusai mendarat dari SwissAgum juga sungguh-sungguh meminta kepada semua pihak untuk menyongsong Kongres 20 Mei mendatang dengan damai

"Saya mohon kepada Harbiansyah Hanafiah (Ketua KP), Wisnu Wardhana (wakil KP), Usman Fakaubun (anggota KP), Saleh Mukadar (tim sukses George-Arifin), dan lainnya untuk menerima keputusan ini dengan tawakalJangan sikapi ini dengan emosionalItu akan merusak langkah-langkah yang sudah kita lakukanMari lupakan masa laluMari kita bangkit dengan semangat rekonsiliasi demi kemajuan sepak bola kita," harapnya.

Di lain pihak, ketika dihubungi Jawa Pos, mantan Ketum PSSI Nuridn Halid menyatakan bisa terima keputusan FIFA itu"FIFA sudah mengambil keputusan dan saya harus menghormati keputusan tersebut," kata Nurdin Halid"Per tanggal 1 April lalu saya sudah tahu keputusan itu setelah Komite Darurat bersidangSaya sudah tahu hasilnyaSaya bisa terima apapun keputusan FIFA, meski ada yang tidak sesuai statuta," lanjut Nurdin

Sementara Nirwan Bakrie yang dihubungi terpisah meminta semua pihak untuk berlapang dadaDia mengaku akan tetap berkecimpung di sepak bola meskipun berada di luar struktur kepengurusan PSSI"Sekarang mari kita sama-sama bertekad untuk memajukan persepakbolaan nasional agar bisa lebih eksis dan diakui di dunia internasional"Kita sama-sama tentu berharap kedepannya kondisi sepakbola kita menjadi jauh lebih baik lagi," ujar Nirwan singkat.

Bagaimana kubu George? Mayoritas suara yang berada di belakang George-Arifin menegaskan tetap akan bertahan dengan sikap semulaYaitu jika FIFA tidak mengizinkan jagoan mereka maju, maka mereka akan menggelar kongres sendiri"Pak George dan Pak Arifin sudah mengumumkan beliau berdua siap mengemban tugas melakukan perubahan besar dalam organisasi PSSI demi terwujudnya sepak bola profesional dan bermartabat demi nama baik bangsa," cetus Halim Mahfudz, public relations tim George-Arifin kemarin siang

"Pak George dan Pak Arifin adalah pasangan yang paling siap dan memiliki komitmen paling kuat untuk memperbaiki persepakbolaan nasional," lanjutnyaHalim menegaskan, terkait keputusan FIFA, otoritas tertinggi sepak bola dunia harus menghormati "suara mayoritas yang menginginkan adanya perubahan.

"Kami memegang teguh statuta FIFA dan PSSIKarena itu kami berusaha untuk menegakkan legislasi berdasarkan kongres dimana keinginan pemilik sura trebanyaklah yang harus didengaraFIFA kan bukan lembaga judikatif sehingga FIFA hanya sebatas menetapkan aturan dan tidak berhak melarang individu tanpa alasan jelasKP dan KBP lah yang berhak melakukan proses ini," terangnya

Halim mengklaim, dari 101 anggota PSSI yang memiliki hak pilih, saat ini sudah 92 yang mendukung duet George-ArifinSampai kemarin sore, dari daftar pencalonan, nama George mendominasi dengan 72 dukungan(ali/iro)

Putusan Baru FIFA
(Per 20 April 2011)

- FIFA tetap melarang Nurdin Halid, Nirwan D Bakrie, George Toisutta, dan Arifin Panigoro untuk maju ke kongres.
- FIFA hanya mengakui KBP hasil kongres 14 April lalu,
- FIFA meminta KN segera menyerahkan formasi KP.
- Rundown menuju kongres disetujui FIFA
- Kongres tetap digelar 20 Mei.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Selalu Ricuh di Tiga Laga Terakhir


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler