jpnn.com, BATAM - Kasus penipuan oleh biro perjalanan umrah juga terjadi di Batam, Kepulauan Riau. Sedikitnya ada tujuh jemaah yang belum diberangkatkan oleh PT Solusi Balad Lumampah (SBL).
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Batam Erizal Abdullah membenarkan jika SBL membuka cabang di Batam.
BACA JUGA: Habis Penertiban, Penambangan Pasir Malah Makin Merajalela
Bahkan, sampai saat ini, masih ada tujuh orang calon jamaah yang menjadi korbannya.
Namun, menurut Erizal, pihak SBL Batam telah mengurus keberangkatan ketujuh jamaah itu.
BACA JUGA: Marak Penipuan Umrah, DPR Minta Hak Korban Diutamakan
"Artinya, SBL Batam bertanggungjawab," kata Erizal, Rabu (28/3).
Erizal mengatakan, SBL Batam sudah tidak beroperasi sejak beberapa waktu lalu. Namun mereka tetap memperhatikan ketujuh calon jamaahnya yang belum berangkat.
BACA JUGA: Apresiasi Kapolri untuk Tim Pengungkap 1,6 Ton Sabu-sabu
Cerita Erizal, pihak SBL Batam mendatangi Kantor Kemenag Batam dan meminta agar ketujuh jamaah itu difasilitasi keberangkatannya ke Tanah Suci dengan biro haji dan umrah lainnya. Semua biaya perjalanan umrah ketujuh calon jamaah itu akan ditanggung SBL Batam.
Selain SBL, lanjut Erizal, biro umrah PT Amanah Bersama Ummat (ABU) Tours juga sempat akan membuka cabang di Batam. Biro umrah yang berpusat di Makassar itu bahkan sudah menyewa ruko di Komplek Sukajadi.
"Kami beritahu syarat-syarat yang mesti dipenuhi," kata Erizal.
Namun saat dalam proses pengurusan izin itu, terjadi kasus dugaan penipuan di ABU Tours pusat. Sejak saat itu, ABU Tours Batam tak ada kabarnya lagi.
"Jadi baru sebatas mengajukan izin," kata Erizal.
Terkait maraknya penipuan oleh biro perjalanan umrah saat ini, Erizal mengimbau agar masyarakat waspada dan teliti dalam memilih biro perjalanan haji dan umrah. Setidaknya ada lima hal yang perlu diperhatikan agar calon jamaah tak tertipu.
Pertama, pastikan biro umrah itu memiliki izin dan masih berlaku, kedua pastikan penerbangan dan jadwal keberangkatan, ketiga pastikan program layanan, keempat pastikan hotel, dan kelima pastikan visa yang digunakan.
"Selain itu kalau dirasa biaya umrah tidak logis atau terlalu murah, masyarakat juga harus cerdas dan waspada," sebut Erizal.
Idealnya, kata Erizal, biaya umrah di atas Rp 20 juta. Sebab untuk tiket ke Arab Saudi saja berkisar antara Rp 8 juta sampai Rp 9 juta. Belum termasuk biaya akomodasi dan lainnya. Sehingga jika ada biro travel yang menawarkan biaya Rp 14 juta atau Rp 18 juta, Erizal memastikan nantinya akan bermasalah.
"Kalau ada promo seperti itu berarti uangnya ditumpuk dulu, nanti setelah terkumpul baru diberangkatkan," terang dia.
Selain itu, Kemenag juga menetapkan masa tunggu keberangkatan jamaah umrah tidak boleh dari enam bulan. "Kalau misal ada yang lebih setahun belum berangkat berarti uangnya sudah diputar dulu," jelasnya.
Erizal menyarankan, bagi masyarakat Batam yang ingin berangkat umrah sebaiknya menggunakan jasa travel umrah lokal. Sebab, selain sudah teruji memberangkatkan jamaah umrah, pemiliknya dan kantor induknya juga ada di Batam.
Sehingga ketika ada masalah, masyarakat bisa mendatangi langsung kantor induknya. Berbeda dengan travel cabang, ketika ada masalah mereka kabur dan kantornya ditutup. Sehingga calon jamaah akan bingung.
"Hal ini untuk menghindari risiko yang tak diinginkan," jelasnya.(rng)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perairan Batam-Bintan Kembali Tercemar Limbah Minyak
Redaktur & Reporter : Budi