Lagi, Jokowi Tunjuk Luhut Amankan Proyek Energi Baru Terbarukan

Senin, 22 November 2021 – 22:55 WIB
Luhut Binsar ditunjuk amankan proyek energi baru terbarukan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menginginkan Indonesia menggarap secara serius potensi yang besar dalam sektor energi terbarukan.

Presiden Joko Widodo menuturkan Indonesia memiliki 4.400 sungai yang besar maupun sedang yang dapat digunakan sebagai hydro power.

BACA JUGA: Presiden Jokowi dan Yusril Bertemu Bahas Hal Penting

Jokowi memerintahkan sejumlah jajarannya khususnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan untuk menggarap proyek itu.

“Kami coba dua dahulu, saya sampaikan ke Pak Menko, coba dua. Sungai Kayan dan Sungai Mamberamo. Sungai Kayan sudah dihitung kira-kira bisa 13 ribu megawatt. Mamberamo bisa kira-kira 24 ribu megawatt,” ujar presiden dalam sambutannya saat pembukaan Indonesia Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) ConEx Ke-10 2021 di Istana Negara, Jakarta, Senin (22/11).

BACA JUGA: Tanpa Pakaian di Badan, Hendri Diikat di Tiang Listrik, Astaga!

Meski demikian, Jokowi menginginkan adanya skenario yang baik untuk masuk ke transisi energi.

Menurut presiden, perlu dipersiapkan peta jalan yang jelas seperti pendanaan maupun investasi.

BACA JUGA: Berita Duka, Seorang Mahasiswi Meninggal Dunia di Kamar Hotel

“Pertanyaannya, skenarionya seperti apa sekarang kami? Itu yang saya tugaskan kepada Pak Menko Maritim dan Investasi dan juga pada Pak Menteri ESDM, plus Menteri BUMN. Yang konkret-konkret saja, tetapi kalkulasinya yang riil, ada hitung-hitungan angkanya yang riil,” lanjutnya.

Presiden menyatakan pemerintah pun terbuka untuk diberi masukan agar skenario transisi energi dapat berjalan.

Namun, Presiden mengingatkan perhitungan dilakukan secara detail.

Menurut dia, bukan hanya mengenai teknis seperti di jalur sungai yang bisa dibuat hydro power atau geotermal di gunung. Jokowi mengaku memang hal itu bisa dilakukan.

"Namun, siapa yang menanggung angka yang tadi saya sampaikan,” tambahnya.

Selain itu, presiden mengatakan transisi energi akan dibawa ke dalam pembahasan pada G20 tahun depan di Bali.

Kepala Negara berharap dalam G20 nanti pembahasan mengenai skenario transisi energi  dapat dibahas secara lebih jelas.

“Angka-angka kenaikannya berapa, gap yang harus dibayar berapa untuk Indonesia saja, kalau ketemu kemudian syukur bisa dirumuskan," kata dia.

Turut hadir dalam acara tersebut yaitu Meteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, dan Ketua Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia Surya Darma. (tan/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gegara Harga Rokok, Antoni Emosi, Warung Kelontong Banjir Darah


Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler