Lagi, KPK Diminta Tangkap Miranda dan Nunun

Kamis, 23 September 2010 – 12:32 WIB
JAKARTA- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Lintas Mahasiswa (KALAM) kembali mendatangi Gedung KPK, Kamis (23/9) siangMereka mengulangi aksi yang digelar sehari sebelumnya

BACA JUGA: Dipecat MK, Hendarman Tetap Ngantor

Kalam kembali mendesak KPK menangkap dan mengadili semua pihak yang terlibat dalam kasus dugaan suap dalam pemilihan deputi gubernur senior Bank Indonesia 2004.

"KPK jangan pilih kasih, hanya menjerat penerima suap saja," kata Koorlap Aksi Kalam, Akbar
Saat aksi, mereka berorasi secara bergiliran dan bernyanyi-nyanyi.

Di samping menjerat sejumlah anggota DPR RI, mereka juga menuntut KPK menciduk Miranda S Goeltom dan Nunun Nurbaeti

BACA JUGA: Kronologis Penyerbuan Mapolsek Hamparan

Miranda dianggap sebagai dalang atau aktor intelektual penyuapan berupa cek pelawat (travellers Cheque) kepada para anggota DPR Periode 2004-2009 sebanyak 480 lembar @ Rp50 juta saat pemilihan DGS BI tersebut.

Sementara Nunun (istri Adang Daradjatun anggota DPR RI FPKS) selaku pemilik PT Wahana Esa Sembada dianggap sebagai saksi kunci dalam kasus tersebut
Mengingat Nunun sedang berobat ke Singapura, Kalam mendesak KPK menyeretnya kembali ke Indonesia guna diperiksa.

Selain dua orang tersebut, Kalam pun meminta supaya KPK menahan Hidayat Lukman (Dirut) dan Budi Santoso (Dirkeu) PT First Mujur Plantation and Industry, Andy Kasih, Direktur Utama Bank Artha Graha serta  Ari Malangyudo yang juga dianggap terlibat.

Sebagaimana diketahui, dalam kasus yang sama,belum lama ini KPK telah menetapkan 26 politisi sebagai tersangka baru penerima cek pelawat

BACA JUGA: Sembunyi di WC, Kanit Reskrim Selamat

Selain itu, empat mantan anggota Komisi IX DPR juga telah divonis bersalah yaitu Dudhie Makmun Murod (PDIP), Udju Djuhaeri (TNI/Polri), Hamka Yandhu (Golkar) dan Endin Soefihara (PPP)(rnl/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kontras Sebut Densus Brutal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler