Lagi, Nazar Ungkap Korupsi Berbagai Proyek Bernilai Triliunan

Dari Kantor Pajak, e-KTP hingga Pembelian Pesawat Merpati

Jumat, 02 Agustus 2013 – 16:11 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin, kembali membeberkan dugaan korupsi proyek-proyek yang diduga melibatkan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan pejabat negara.

Kali ini, Nazar mengaku pernah bertemu dengan politisi PDI Perjuangan, Olly Dondokambey, mantan Direktorat Jenderal Pajak dan Teuku Bagus dari Adhi Karya, terkait pembangunan Gedung Direktorat Jenderal Pajak. Namun, Nazar tak menyebut siapa nama Dirjen Pajak saat itu.

BACA JUGA: Kursi Kepala SKK Migas Makin Panas

"Seperti yang Gedung Pajak, memang ada pertemuan saya dengan Olly, dengan Dirjennya, sama Teuku Bagus," kata Nazaruddin, kepada wartawan, Jumat (2/8), di Kantor KPK.

Dijelaskan Nazaruddin, dalam pertemuan itu dibicarakan penyusunan proyek Gedung Pajak. "Menyusun proyek itu," timpal terpidana suap Wisma Atlet SEA Games, Palembang, Sumatera Selatan, ini.

BACA JUGA: Oegroseno Diharapkan Mampu Menata SDM Polri

Tak hanya soal proyek Gedung Pajak, Nazaruddin juga mengklaim pernah diperintahkan Anas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Demokrat saat itu, untuk mengambil uang fee proyek Merpati MA 60. Menurut Nazar, uangnya diambil dari Bendaraha Umum Partai Golkar yang juga Ketua Fraksi PG di DPR, Setya Novanto.

"Saya diperintah oleh Anas, kan saya ikut menerima untuk proyek misalnya Merpati MA 60. Untuk  jatahnya waktu itu suruh Mas Anas, saya sebagai bendahara disuruh ambil, ya saya ambil. Uangnya sepertinya dari Setya Novanto yang dia terima, tentu saya terima, saya kan lihat juga. Ya kan saya lihat juga porsinya Setya Novanto berapa," kata Nazaruddin.

BACA JUGA: Wako Bandung tak Banyak Omong

Tak cukup sampai di situ, Nazaruddin juga membeberkan soal fee proyek Kartu Tanda Penduduk Elektronik. "Kan memang ada konsorsium itu dibentuk untuk dikumpulkan uangnya. Jadi, semua yang saya sampaikan baik fakta dan itu memang terjadi apa adanya. Dan memang ada bagi-bagi uang," terang Nazaruddin.

Saat ditanya apakah ada pejabat negara yang diduga terlibat, Nazaruddin, mengakui salah satunya adalah Wakil Ketua DPR. Namun, Nazar tidak menyebut siapa yang dimaksudkannya. "Ya, salah satunya ada Wakil Ketua DPR yang terlibat. Seperti yang saya sebutkan namanya kemarin," kata Nazar. "Yang pasti proyeknya saja hampir Rp 6 triliun, tentu bagi-baginya juga ratusan miliar," papar Nazar.

Ia mengatakan, semua bukti-bukti sudah diserahkan kepada KPK. "Itu nanti akan dibuktikan," tegas Nazar.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Demokrat Cari Capres Pesaing Jokowi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler