Lagi, Pesawat Jatuh di Filipina

Seluruh Kru Dilaporkan Hilang

Rabu, 27 Agustus 2008 – 10:39 WIB
Tim SAR menyusur pantai yang diduga lokasi jatuhnya pesawat AU Filipina. Foto: AFP
DAVAO - Seperti maraton, kecelakaan pesawat diberitakan kembali terjadiKali ini menimpa pesawat militer Angkatan Udara (AU) Filipina yang hilang kontak setelah lima menit lepas landas Senin (25/8)

BACA JUGA: Menang Telak, Anwar Janji Rebut Kursi PM

Sembilan krunya, termasuk dua pilot, tak diketahui nasibnya hingga sekarang
Harapan untuk menemukan mereka selamat sepertinya semakin tipis, setelah seorang nelayan menemukan potongan badan pesawat di perairan selatan Filipina

BACA JUGA: Kecelakaan Pesawat Lagi, 65 Tewas


Tidak hanya badan pesawat, penduduk sekitar juga menemukan potongan tubuh manusia, roda pesawat, dua perahu tempur milik pesawat, dan beberapa dokumen
Penduduk sekitar pantai melaporkan, mereka melihat pesawat yang terjun ke laut dengan satu sayapnya terbakar, sekitar pukul 9 malam

BACA JUGA: Sejuta Warga India Terjebak Banjir

Berikutnya, terdengar ledakan keras di bawah airKabar ditemukannya puing-puing pesawat itu dibenarkan oleh Kepala AU Filipina, Letnan GenPedrito Cadungog’’Kemungkinan besar puing-puing yang ditemukan tersebut memang milik C-130.’’
Pesawat yang lepas landas pada 8.50 malam (20:50 WIB) dari Bandara Internasional Davao ini, sejatinya akan menjemput 80 anggota Regu Keamanan Presiden di kota IloiloRegu ini baru saja mengikuti Presiden Gloria Macapagal Arroyo yang terbang ke sana untuk memberi ucapan bela sungkawa atas seorang kolonel militer Filipina yang tewas dibunuh.
Cadungog sendiri tidak berani berspekulasi tentang penyebab jatuhnya pesawatNamun Ia menyatakan bahwa sabotase bisa jadi salah satunyaApalagi cuaca saat itu dikabarkan cerah, dan pesawat keluaran 1971 ini, juga baru diperiksa ulang pada 15 Agustus lalu untuk pencocokan bahan bakar baruBahkan, di kalangan militer AU, C-130 disebut sebagai ’’pesawat segala cuaca.’’
Dugaan sabotase ini muncul karena Pasukan AU Filipina memimpin operasi militer melawan pemberontakan Muslim di MindanaoC-130 salah satunya, diminta militer AS untuk membantu gerakan anti terorisme di wilayah selatan Filipina’’Helikopter dan pesawat AU banyak yang menyerang persembunyian pemberontak, jadi jika ada serangan musuh, maka yang menjadi target pertama adalah pesawat-pesawat Angkatan Udara’’ ujar CadungogTapi Ia menduga, para pemberontak tidak mungkin memiliki senjata penembak jarak jauhMengingat saat kehilangan kontak, pesawat C-130 tadi sedang terbang dengan ketinggian 5000 kaki (1500 meter).
Hingga saat ini usaha pencarian terus dilakukan dan difokuskan pada radius 30 kilometer dari bandara dan perairan sekitarNegara juga berencana akan menginspeksi ulang semua pesawat C-130 lainnya(AP/poe)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Paspor Thaksin Terancam Dicabut


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler