LHOKSUKON -- Lagi- lagi masyarakat Aceh Utara bagian timur diresahkan dengan beredarnya SMS yang berisi informasi penculikan manusia dan pembunuhan yang mencatut nama institusi kepolisianPihak kepolisian yang sudah mengetahui isi pesan singkat itu menegaskan, SMS itu hanya propaganda untuk mengacaukan keamanan di Aceh.
“Saya dapat pesan itu kemarin, namun isinya tidak jelas pastinya seperti memberikan informasi terkait penculikan orang dan pembunuhan bahkan disebutkan sejumlah pelaku telah ditangkap polisi,” ujar salah seorang warga Lhoksukon yang tidak ingin disebutkan namanya kepada Metro Aceh (grup JPNN), Selasa (30/11)
Pesan singkat itu diakuinya diterima dari nomor tidak jelas dan disebutkan berasal Polres Labuhan Batu, Sumatera Utara
BACA JUGA: Germo ABG, Potong Tarif 70 Persen
Isi pesan itu “Penculikan anak sudah sampai di Desa Sidodadi, Kota Langsa, empat anak diambil anggota tubuh bagian dalam, pelaku penculikan baru tertangkap dua orang, sedangkan yang menyebar sebanyak 148 orangBACA JUGA: Balita Dianiaya Bapak Tiri
Tolong kirimkan ke semua nomor yang ada di kontak anda. Berita ini kenyataan, mohon kerjasamanyaBACA JUGA: Perkosa Gadis Idiot, Digerebek
Ini fakta terjadi dan bukan bohong”.Sejumlah warga di Kecamatan Matang Kuli, Aceh Utara juga mengaku pernah mendapat SMS gelap ituAwalnya sempat membuat ketakutanNamun setelah dijelaskan oleh perangkat dan tokoh desa, warga tidak takut lagiSementara sejumlah warga lainnya meminta polisi menangkap pelaku penyebaran SMS bohong itu karena bisa memicu ketakutan warga yang awam.
Kapolres Aceh Utara, AKBP Farid BE, melalui Kasatreskrim AKP Erlin Tang Jaya membenarkan beredarnya SMS gelap itu, dan ia meminta warga agar tidak percaya dengan SMS itu, apalagi sampai mencatut institusi kepolisian“Polisi bekerja profesional dan tidak menyebarkan SMS, pastinya SMS itu bohong dan tidak bisa dipegang kebenarannyaIni merupakan bentuk propaganda yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab,” ujarnya.
Ia katakan, kalau ada informasi aksi criminal yang meresahkan warga pasti ada pemberitahuan secara resmi dari Mabes dan sampai saat ini pihaknya tidak pernah terima informasi semacam ituDia meminta agar masyarakat tidak terpancing dengan SMS yang beredar di kalangan masyarakat tersebut.(sjm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maling Ikan, 44 Warga Philipina Dibekuk
Redaktur : Tim Redaksi