Nelson Mandela Nostalgia ke Kampung Halaman

Media Berspekulasi, Lima Pesawat-Konvoi Militer Mengiringi

Selasa, 24 Mei 2011 – 08:51 WIB

NELSON Mandela mengunjungi rumah masa kecilnya di Desa Qunu, Provinsi Eastern Cape, Afrika Selatan (Afsel)Itu adalah perjalanan luar kota pertama mantan presiden Afsel tersebut sejak meninggalkan rumah sakit Januari lalu

BACA JUGA: Tornado Sapu Wilayah AS, 89 Tewas

Selama ini, tokoh anti-apartheid itu menjalani pemulihan kesehatan di kediamannya di Kota Johannesburg. 

"Dia baik-baik saja," komentar Mandla Mandela, cucu Mandela dalam wawancara telepon kemarin (23/5)
Pria 37 tahun itu menuturkan, pesawat militer yang mengangkut kakeknya mendarat di Bandara Mthatha pada Minggu lalu (22/5)

BACA JUGA: Rekan Osama Perancang 9/11 Dikabarkan Tewas

Lalu, Mandela melanjutkan perjalanan darat ke rumah masa kecil yang mungkin akan menjadi rumah masa tuanya di tepi Sungai Mbashe
Karena alasan kesehatan, perjalanan dari bandara ke Qunu menggunakan ambulans militer

BACA JUGA: Meluas, Desakan Bos IMF Dipilih dari Luar Eropa



Selain cucu, anak, dan anggota keluarganya, Mandela, 92, juga disambut sejumlah kerabat dan teman dekatMeski menempuh jarak sekitar 622 kilometer, presiden pertama Afsel yang terpilih lewat pemilu demokratis tersebut tidak terlihat lelah"Perjalanan panjang bagi orang seusia beliau jelas bukan hal sepeleTapi, beliau melewatinya dengan baikKami bahagia bisa berkumpul lagi bersama beliau," lanjut Mandla.  Pada 18 Juli nanti, Mandela genap berusia 92 tahun.

Sejak kali pertama kembali menginjakkan kaki di rumah masa kecilnya, Mandela tak pernah berhenti tersenyumDia terlihat sangat bahagia bisa kembali ke tempat yang membangkitkan lagi seluruh kenangan manisnyaApalagi, dia juga dikelilingi keluarga besar dan teman-teman dekat

Menurut Mandla, pulang ke kampung halaman menjadi terapi paling mujarab bagi MandelaDia yakin kondisi kesehatan sang kakek akan jauh lebih baik"Qunu selalu ada di hatinyaKarena itu, beliau selalu merasa seperti dipulihkan kembali setiap pulang k esini," ungkap Mandla.

Hingga kemarin, menurut dia, Mandela tidak berhenti menceritakan kembali kisah masa kecilnyaTidak hanya kenangan tentang Qunu, tapi juga mengenai rumah di Desa Mvezo yang konon menjadi saksi kelahirannyaBahkan, peraih Nobel Perdamaian 1993 itu menyelipkan beberapa humor dalam kisah-kisahnya

Mandla mengaku sangat gembira menyaksikan keceriaan sang kakek"Beliau terlihat sangat bersemangat," ujarnya lantas tertawaJika melihat kondisinya kemarin, ungkap Mandla, tak ada yang menduga ketika Mandela dikabarkan sekarat pada Januari laluBahkan, sempat beredar rumor soal wafatnya tokoh yang terlahir dengan nama Rolihlahla Mandela ituSebab, suami Graca Machel tersebut sempat menjalani perawatan serius di Milpark Hospital karena infeksi pernapasan.

Sejak pekan lalu, media Afsel sudah memberitakan rencana kepulangan Mandela ke QunuMedia pun gencar berspekulasi dan mengaitkan kepulangan tersebut dengan kondisi kesehatan sang pejuang kesetaraan hak kulit hitam dan putih itu

Tetapi, Mandla menilai kepulangan kakeknya sebagai hal biasa"Beliau menghabiskan masa kanak-kanak dan tumbuh besar di siniWajar jika dia merindukan rumah ini dan ingin kembali lagi," tuturnya menepis spekulasi

Dibandingkan acara "mudik" sebelumnya, kepulangan Mandela ke Qunu kali ini sedikit istimewaSebelum pesawat Boeing yang mengangkut dia dan istri mendarat di Bandara Mthatha, lima pesawat militer Afsel lebih dulu tibaLima pesawat itu, termasuk satu pesawat medis, siaga menyambut kedatangan MandelaSebuah truk khusus yang dirancang untuk memindahkan kursi roda dari pintu pesawat ke ambulans militer juga standby di bandara.

Selanjutnya, dengan ambulans militer, Mandela dan istri menempuh perjalanan menuju Qunu dengan pengawalan ketatTidak kurang dari 12 kendaraan beriringan dari bandara menuju rumah masa kecil MandelaPesawat medis yang semula disiagakan di bandara mengikuti iring-iringan kendaraan yang mengawal Mandela sampai ke QunuSetelah yakin bahwa semua baik-baik saja, pesawat itu meninggalkan Qunu bersama kendaraan pengiring yang lain(AFP/BBC/hep/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gunung Teraktif Meletus, Langit Eropa Terancam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler