Dua korban meninggal akibat DBD tersebut adalah Marina (9) warga Jalan Mahakam Kuala Kapuas dan Alifia Saputri (7,3) warga RT 2 Kelurahan Mambulau Kecamatan Kapuas Hilir
BACA JUGA: Jangan Hanya Cari Minusnya
Marina meninggal dunia sejak awal tahun, sedangkan Alifia pada Jumat (8/1) setelah di rujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin, Kalsel.Ayah korban Alifia Saputri, Danu Saputra menyebutkan putri pertamanya yang masih duduk di Kelas 2 SDN Mambulau itu sempat dirawat di RSUD Kapuas, namun karena kondisinya semakin memburuk maka dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin,
"Anak saya sempat dirawat di ruangan ICU, karena kondisinya menurun maka langsung dirujuk ke RSUD Banjarmasin dan baru satu jam di RSUD Ulin Banjarmasin nyawanya sudah tidak tertolong lagi," kata Danu.
Ditambahkan, putrinya dinyatakan positif terserang DBD
BACA JUGA: Ikan Sarden Terancam Punah
Dia menjelaskan, sebelumya anaknya sempat panas dan setelah di bawa ke petugas kesehatan diberi obat penurun panas, panasnya menurun dan suhu tubuhnya menjadi sangat dingin
“Saat itu Alifia mengeluhkan sakit perut, lalu dibawa ke perawat kesehatan dan oleh petugas kesehatan pada Kamis (7/1) dirujuk ke RSUD Kapuas, dan dinyatakan positif DBD,” ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kapuas dr Ani Handaningroem yang dihubungi Kalteng Pos (JPNN Grup), belum bisa dimintai tanggapannya terkait hal tersebut
BACA JUGA: Pilkada Blora Rawan Konflik
Data terakhir untuk Januari hingga Desember 2009 ditemukan 147 kasus DB dan lonjakan tertinggi ada November hingga Desember 2009 ditemukan 81 penderita DBD.(art/fuz)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akhirnya RS Sanglah Digelontor VAR
Redaktur : Tim Redaksi