Lagu Pengkhianat Karya Putra Megawati Ditujukan ke Jokowi? Ini Kata Penyanyinya

Senin, 15 Juni 2015 – 23:23 WIB
Prananda Prabowo dalam klip lagu Pengkhianat; Tempus Abire Tibi Est. Foto: tangkapan layar YouTube

jpnn.com, JAKARTA - JAKARTA - Ketua Bidang Ekonomi Kreatif DPP PDI Perjuangan Prananda Prabowo bersama band Rodinda yang diawakinya merilis single lagu berjudul “Pengkhianat” di laman berbagi video YouTube.

Sontak lagu yang liriknya ditulis sendiri oleh putra Megawati Soekarnoputri itu langsung menjadi perbincangan.

BACA JUGA: Gelorakan Spirit Bung Karno Lewat Komik Karya Putra Bu Mega

Dalam lagu berirama metal itu tertuang lirik-lirik yang seolah-olah menggambarkan kekecewaan PDIP terhadap Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang diusung partai pimpinan Megawati tersebut.

Bunyi liriknya antara lain:

BACA JUGA: Prananda Prabowo Bakal Mendapat Posisi Strategis? Yakin

Dasar kau pengkhianat
Pengkhianat berwajah santun
Dasar kau pengkhianat
Lihatlah kau berbuat tebarmu

Namun, Rully Worotikan sebagai vokalis Rodinda menepis anggapan lagu Pengkhianat dengan lirik yang menyengat itu ditujukan kepada Jokowi. Menurut Rully, justru Prananda bersahabat dekat dengan Jokowi.
 
"Lah, wong Mas Nanan (sapaan Prananda, red)  itu sahabat dekat Pak Jokowi. Yang memelintir itu, kan, orang yang tidak mengerti saja. Maklum sekarang ini masyarakat terbelah, di satu sisi pendukung Jokowi dan di sisi lain pembenci Jokowi. Lah lucunya dua kelompok ini langsung suuzan,” tutur Rully dalam keterangan pers yang diterima,  Senin (15/6).

BACA JUGA: Bung Karno, Silsilah dan Pertanda Alam atas Kelahirannya


M Prananda Prabowo. Foto: dokumen JPNN.com

Ia menjelaskan Rodinda merupakan akronim romantisme, dinamika, dan dialektika.

Prananda, sebut Rully, melalui lagu itu pula berupaya mendalami sebuah teori tentang revolusi, terutama anggapan bahwa setiap perubahan mendasar akan melahirkan pengkhianatan.

"Jadi, dalam revolusi itu langkah pertama ciptakan siapa lawan dan siapa kawan. Nah, pengkhianat itu yang paling berbahaya karena muncul di garis belakang, menikam perjuangan," tuturnya.

Rully justru menegaskan lagu ‘Pengkhianat’ sebenarnya merupakan pembelajaran atau pencerahan politik yang bukan dikhususkan untuk orang tertentu.

Menurut Rully, dalam lagu itu pula Prananda menyebarkan gagasan kakeknya, Ir Soekarno, tentang revolusi dan anak muda.

“Idealisme kami adalah menyebarkan alam pemikiran Bung Karno dengan cara yang mudah dimengerti anak muda. Ya, caranya dengan penuturan lewat bahasa lagu, itu cara romantika. Dalam teori revolusi Bung Karno, romantika adalah nada pertama dalam mengubah keadaan yang buruk menjadi baik,” pungkasnya.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Reaksi Eksil Politik Indonesia di Luar Negeri Disebut Bukan Pengkhianat Negara


Redaktur : Antoni
Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler