Lah, Bang Yorrys Sengaja Digusur demi Orang Dekat Pak Luhut?

Senin, 09 Oktober 2017 – 19:19 WIB
Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP Golkar Setya Novanto akan segera mengumumkan hasil revitalisasi atau perombakan kepengurusan partainya dalam beberapa hari ke depan. Salah satu yang dikabarkan dicopot dari kepengurusan Golkar saat ini adalah Yorrys Raweyai.

Sebelumnya memang beredar kabar tentang pencopotan Yorrys dari posisi Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Korbid Polhukam) DPP Golkar. Pencopotan itu diduga terkait sikap keras Yorrys dalam mengkritik Novanto saat menyandang status sebagai tersangka korupsi e-KTP.

BACA JUGA: Lepas dari Jerat KPK, Setya Novanto Rombak Pengurus Golkar

Namun, Sekretaris Jenderal Golkar Idrus Marham mengatakan, ada alasan kuat sehingga Yorrys dicopot. “Banyak alasan yang perlu dijadikan dasar, dan nanti akan kami jelaskan semua," ucap Idrus usai meninjau ruang Fraksi Partai Golkar DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Senin (9/10).

Idrus menambahkan, Novanto telah menyusun alasan-alasan perombakan kepengurusan. Ada alasan konstitusional berdasar aturan internal Golkar, ataupun karena didasari kebutuhan organisasi dan demi konsolidasi.

BACA JUGA: Setnov Tak Bisa Bersaksi di Sidang e-KTP, Nih Alasannya

Karena itu Idrus berkelit ketika ditanya apakah pernyataan Yorrys selama ini menunjukkan Golkar tak solid. "Keseluruhan alasan baru akan disampaikan setelah disampaikan di dalam rapat pleno," tegasnya.

Sementara itu, kabar yang beredar menyebut Novanto sudah menyiapkan nama untuk pengganti Yorrys di posisi Korbid Polhukam DPP Golkar. Namanya Eko Wiratmoko.

BACA JUGA: Kader Golkar Harus Terus Dididik agar Tak Terjaring OTT KPK

Eko merupakan pensiunan TNI dengan pangkat terakhir letnan jenderal. Mantan sekretaris Kementerian Polhukam itu juga disebut-sebut sebagai orang dekat politikus senior Golkar Luhut Binsar Panjaitan.

Namun, Idrus menepis spekulasi itu. Sebab, penunjukan itu didasari pada penilaian objektif.

"Engga ada (orangnya Luhut, red). Jadi semua kami lakukan secara objektif dan kalau saya semua jelaskan nanti mendahului ketum (Novanto, red),” ucap Idrus.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar Belum Bahas Sanksi untuk Aditya Anugrah Moha


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler