Lah, Kok TKA di Sumut Diperlakukan Istimewa?

Selasa, 09 Agustus 2016 – 12:21 WIB
Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay meminta Kementerian Ketenagakerjaan dan seluruh jajarannya di daerah agar bersungguh-sungguh mengawasi tenaga kerja asing (TKA) yang bekerja di Indonesia. Pasalnya, banyak pengaduan masyarakat ke Komisi XI DPR terkait dengan keberadaan TKA.

Salah satunya adalah TKA yang bekerja di pembangkit tenaga uap dan batu bara di Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut). Saleh mengungkapkan, berdasarkan laporan masyarakat ternyata TKA diperlakukan sangat spesial dan lebih diistemawakan.

BACA JUGA: Tak Punya KTP Bakal Diusir

"Saya sedang reses di Sumut ini. Ada masyarakat yang melaporkan tentang keberadaan TKA asal Tiongkok yang bekerja di Hamparan Perak. Tidak dijelaskan sejak kapan mereka mulai bekerja di sana. Kelihatannya pengawasan disnaker lokal dan provinsi sangat lemah," kata Saleh melalui pesan singkat di sela-sela reses ke daerah pemilihannya di di Sumut, Selasa (9/8).

Ia menambahkan, para TKA itu selain mendapat gaji yang lebih tinggi, juga diberi fasilitas mes dan akomodasi yang lebih baik. Padahal, keahlian para TKI itu biasa saja.

BACA JUGA: Geng WNA Mengamuk, Pintu Diskotek Remuk

“Menurut pengamatan masyarakat, kalau cuma bisa bekerja seperti itu, pekerja Indonesia banyak yang bisa. Tidak perlu memakai TKA," katanya.

Politikus PAN itu menegaskan, pemerintah harus mewaspadai fenomena itu. Sebab, jangan sampai perlakuan berlebihan pada TKA menimbulkan kecemburuan sosial.

BACA JUGA: Geng WNA Mengamuk di Kuta, Beginilah Penjelasan Pak Kapolresta

Selain itu Saleh juga mengingatkan bahwa kedatangan TKA dalam jumlah cukup banyak ke Indonesia sudah meresahkan. Di sisi lain, angka pengangguran masih tinggi, sedangkan lapangan pekerjaan yang tersedia masih sedikit.

Saleh menegaskan, jika hal itu dibiarkan maka para pekerja lokal akan terasing di negara sendiri. Apalagi, para TKA juga sama sekali tidak memahami budaya dan adat istiadat setempat.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Syukurlah, Tidak Ada PSK Baru Yang Datang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler