jpnn.com, KAYONG UTARA - Lahan seluas satu hektare yang berjarak sekitar seratus meter dari rumah dinas Wakil Bupati Kayong Utara Idrus terbakar, Rabu (2/8).
Kebakaran lahan itu diduga akibat cuaca panas yang berkepanjangan di Kayong Utara.
BACA JUGA: Kebakaran Lahan Gambut di Meulaboh, Api Mendekat ke Pemukiman, Warga pun Panik
Beberapa warga mengakui, lahan di Jalan Bhayangkara, tepatnya di Dusun Setegar, Desa Sutera, Kecamatan Sukadana itu memang sudah lama kering akibat musim kemarau.
Apalagi, selama ini lahan tersebut memang tidak pernah ditanami apa pun oleh pemiliknya.
BACA JUGA: Kebakaran Lahan Besar, British Columbia Darurat
Pantauan di lapangan memperlihatkan personel Manggala Agni yang berada di lokasi langsung berjibaku melakukan pemadaman.
Api dikhawatirkan terus menjalar hingga mengancam rumah dinas Wabup Kayong Utara Idrus.
BACA JUGA: Pabrik Milik Antasari Terbakar di Jakarta Selatan
Petugas menyemprotkan air menggunakan peralatan seadanya.
Usaha itu berhasil. Api tidak meluas ke lokasi lain yang memang terlihat kering.
“Untuk menjaga api agar tidak meluas, ami langsung melakukan proses penyemprotan. Dengan meminimalkan adanya bahan yang mudah terbakar di sekitar titik api,” ujar salah satu personel bernama Muhammad Nasir.
Selain itu, personel Manggala Agni yang dibantu warga juga menyisir tepian lahan.
Mereka berusaha memastikan tidak ada sebaran api yang menjalar.
“Setelah melakukan penyemprotan di titik api, kami lalu melakukan penyisiran di sekitar lokasi lahan yang terbakar. Hal itu untuk memastikan tidak ada sisa sebaran api yang bisa saja kembali menyala akibat tiupan angin,” kata Muhammad.
Berdasarkan data dari Manggala Agni, terdapat 15 titik api sejak yang terpantau awal Juli hingga sekarang di Kayong Utara.
Namun, semua titik dapat diminimalisasi sejak dini sebelum membesar dan membahayakan.
“Semua dapat kami padamkan dengan cepat sebelum membesar dan meluas ke pemukiman warga,” paparnya.
Nasir menambahkan, personel Manggala Agni juga berkeliling ke lokasi permukiman warga di sekitar lokasi kebakaran.
Mereka mengingatkan masyarakat agar tidak membakar lahan pada musim kemarau seperti saat ini.
Sebab, hal itu berpotensi menciptakan hotspot baru di pantauan citra satelit dan membahayakan warga setempat.
“Kami juga melakukan penyuluhan dari pintu ke pintu di sekitar lokasi kebakaran. Untuk mengingatkan warga agar tidak membakar lahan di saat cuaca panas yang dapat menjadi kebakaran besar serta membahayakan warga sekitar,” ujarnya. (Kamiriluddin, Ocsya Ade CP, Kiram Akbar, Achmad Munandar, Rizka Nanda, Hamka Saptono)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Ingatkan Aparat Tak Berkompromi soal Karhutla
Redaktur : Tim Redaksi