jpnn.com, BANYUWANGI - Kerugian akibat bencana banjir bandang di empat dusun di Desa Alasmalang, Banyuwangi, Jatim ditaksir mencapai Rp 5 miliar.
Nominal kerugian tersebut tertuang dalam surat usulan penerbitan pernyataan tanggap darurat bencana penanganan banjir bandang yang dikirimkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi kepada bupati Banyuwangi.
BACA JUGA: Ini Angka Kerugian Akibat Banjir Bandang Alasmalang, Duuuh
Dalam surat nomor 188/723/ 429.205/2018 tertanggal 22 Juni 2018 itu disebutkan bahwa bencana banjir bandang yang melanda empat dusun di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, disebabkan curah hujan tinggi di lereng Gunung Raung.
Juga adanya longsor di lereng Gunung Pendil serta timbunan material longsor di hulu Sungai Badeng.
BACA JUGA: Ini Strategi KLHK Cegah Longsor dan Banjir Bandang
Akibatnya, volume air Sungai Badeng meningkat dan mengalir dengan deras menghanyutkan material longsor dari hulu berupa batu, kerikil, pasir, dan batang pohon tumbang.
Di beberapa lokasi, aliran air bercampur lumpur melimpah keluar dari jalur sungai karena terjadi penyempitan, pendangkalan, dan belokan yang menyumbat Jembatan Garit di Desa Alasmalang.
BACA JUGA: Ratusan Warga Krisis Air karena Banjir Bandang
Untuk kerusakan bangunan, ada 23 unit rumah yang rusak berat atau roboh. Rumah rusak sedang atau lumpur masuk ke dalam rumah dengan ketinggian 20 sampai 120 sentimeter (cm) mencapai 80 unit.
Dan, rumah dengan kondisi rusak ringan atau lumpur masuk ke dalam rumah dengan ketinggian 20 cm mencapai 225 unit.
"Kerugian akibat kerusakan fasilitas umum, kerusakan lahan pertanian, serta kerusakan dan kehilangan barang milik warga masih dalam perhitungan. Sementara ini ditaksir mencapai Rp 5 miliar," jelas Kepala BPBD Banyuwangi Fajar Suasana. (ddy/aif/c17/diq/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perekonomian Lumpuh Setelah Dihantam Banjir Bandang
Redaktur & Reporter : Natalia