Lahirkan Bayi Perempuan Meski Otak sudah Mati Dua Hari

Rabu, 14 Januari 2009 – 10:26 WIB
Jayne Soliman Foto; Telegraph.co.uk

Aya Jayne benar-benar bayi istimewaDalam balutan duka dan keharuan, makhluk cantik itu lahir dari rahim Jayne Soliman yang sudah dinyatakan mati otak, pekan lalu

BACA JUGA: Amnesty International Vonis Israel Penjahat Perang

Sempat lemah dan menjalani perawatan intensif, kondisi Aya yang namanya berarti keajaiban itu dilaporkan terus membaik tanpa gangguan kesehatan serius


Tidak pernah terlintas di benak Mahmoud Soliman, akan dikarunia putri dan kehilangan istri pada waktu bersamaan

BACA JUGA: Ukraina Blokade Gas Rusia

Perasaannya campur aduk, saat harus menerima kenyataan tersebut
Perasaan sedih sekaligus bahagia menyesaki dada pria Mesir tersebut

BACA JUGA: Roket Hamas Tumbangkan Tank Israel

”Jayne sangat ingin menjadi ibuDan saya yakin, dia akan menjadi ibu yang hebat,” katanya dalam wawancara dengan Daily Mail di kediaman mereka di Bracknell, Berkshire.
   
Dua hari sebelum melahirkan Aya secara caesar, Jayne dinyatakan mati otakTidak ada lagi harapan hidup untuk perempuan 41 tahun yang bernama gadis Jayne Campbell ituPadahal, saat itu, dia sedang mengandungUsia bayi di dalam rahimnya berkisar 26 pekanTim dokter John Radcliffe Hospital di Oxford yang menangani kasus tersebut melihat masih ada kesempatan bagi Jayne untuk melahirkan sang putri
     
Karena itu, tanpa menunggu lebih lama, dokter menyuntikkan sejumlah besar steroid ke tubuh JayneTujuan utamanya adalah membantu perkembangan paru-paru si bayi sehingga dia bisa tetap bernafas meski kondisi sang ibu tidak stabilAsupan steroid itu terus diberikan selama 48 jamSetelah waktunya dirasa tepat, dokter lantas membedah perut Jayne untuk membantu kelahiran Aya
     
Segera setelah proses persalinan usai, Mahmoud memperlihatkan Aya kepada JayneDalam momen penuh haru itu, tangan sang ibu dan anak pertamanya tersebut saling bersentuhanAya yang beratnya hanya 1,3 kilogram itu juga sempat dibaringkan sebentar di bahu JayneKarena kondisi sang ibu dan bayi mungil itu masih belum memungkinkan, maka Mahmoud kembali menggendong putrinya
     
Sejenak mengecap kebahagiaan keluarga kecilnya, bapak baru itu lantas mengembalikan Aya ke ruang perawatan intensifSelanjutnya, dia kembali ke kamar Jayne untuk menikmati kebersamaan terakhir merekaPria 29 tahun yang mengaku jatuh cinta pada sang istri pada pandangan pertama itu seolah enggan berpisah.
     
”Biasanya, saya yang selalu mengatakan kepada Jayney (panggilan sayang Mahmoud untuk Jayne), ’Jika saya mati, lakukanlah ini.’ Dia biasanya menjawab, ’Jangan mati dan meninggalkan saya sendiri.’ Tapi, justru dia yang meninggalkan saya duluan,” kisah Mahmoud sedihAkhir pekan lalu, Jayne yang juara British Free Skating 1989 itu dimakamkan di Reading, Berkshire, dihadiri sekitar 300 teman dan kerabat.
     
Mempunyai anak perempuan, kata Mahmoud, adalah impian Jayne sejak mereka menikah Mei 2007 laluSempat mengalami keguguran di awal pernikahan, Jayne benar-benar antusias ketika dinyatakan hamil lagiDia berusaha keras menjaga agar kehamilannya yang kedua ini baik-baik saja sampai saat melahirkan tiba”Saya masih ingat USG pertama putri kamiKami sangat senang dan berpelukan sambil menangis bahagia,” paparnya
   
Tapi, Tuhan berkehendak lainAwal pekan lalu, setelah melatih anak-anak didiknya di Bracknell Skating ClubMalam harinya, dia tiba-tiba kolaps dan Mahmoud langsung melarikan Jayne ke rumah sakit dengan helikopter ambulan”Di saat-saat terakhir, jantungnya tetap berdetak demi anak kamiSaya tahu, dia tidak pernah menyerahDan saya akan memberitahukan itu pada putri kamiSaya akan mengatakan bahwa dia punya ibu yang sangat tulus menyayanginya,” tandas Mahmoud(hep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fidel Castro Tak Akan Muncul Depan Publik Lagi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler