Para saksi mata mengatakan, tank-tank jenis Merkava itu terus maju ke selatan Kota Gaza di permukiman Tal Al-Hawa, lewat tengah malam
BACA JUGA: Fidel Castro Tak Akan Muncul Depan Publik Lagi
Tank-tank itu melepaskan tembakan dan didukung serangan-serangan bom dari udaraDi sisi lain, Hamas tidak menunjukkan tanda menyerah dalam kondisi apa pun
BACA JUGA: Iran Beri Sanksi Perusahaan Berbau Israel
Serbuan kendaraan lapis baja ke Kota Gaza itu disambut perlawanan sengit pejuang HamasBACA JUGA: Jumlah Korban Tewas Serangan Israel Dekati 1.000 Orang
Namun, Israel membantah pernyataan itu.Pertempuran sengit juga terjadi di Beit Lahiya dan Jabaliya, di utara Kota Gaza, dan di sekitar Kota Khan Yunis, sekitar 20 kilometer ke arah selatan kemarinPara saksi mata mengatakan, pasukan khusus negara Yahudi itu berusaha memasuki Desa Khuzza di tenggara Khan Yunis dan dekat dengan perbatasan Israel, tetapi kemudian ditarik mundurTank-tank kemudian menyerang desa itu dengan meriamSuara tembakan dari tentara Israel dan Hamas terdengar jelas saling berbalas.
Hamas mengatakan, sejumlah tentara Israel tewas dalam pertempuran di Khuzza, namun seorang juru bicara militer Israel mengatakan, tidak ada laporan mengenai tewasnya serdadu IsraelKhuzza adalah tempat tank memuntahkan tembakan-tembakan pada Minggu, yang menewaskan seorang perempuan dan melukai sedikitnya 60 orang lainnyaPara dokter mengatakan, 55 orang di antara mereka menderita luka-luka akibat serangan meriam fosfor putih, yang dilarang oleh hukum internasional untuk digunakan di daerah sipil.
Perdana Menteri Israel Ehud Olmert mengatakan, militan Palestina akan tetap merasakan ”tangan besi” Israel selama Hamas terus menembakkan roket ke IsraelPemimpin Hamas, Ismail Haniya, membalas pernyataan itu dengan mengatakan kelompok itu ”mendekati kemenangan”.
”Selama 17 hari peperangan yang bodoh, Gaza belum terpatahkan dan Gaza tidak akan runtuh,” kata Haniya dalam pidato televisi dari sebuah lokasi rahasia di GazaHamas dan Israel menolak resolusi Dewan Keamanan PBB yang dikeluarkan pekan lalu dan berisi seruan gencatan senjata.
Sementara itu, Sekjen PBB Ban Ki-moon mulai tidak sabar menyaksikan perang yang masih berkecamuk di GazaDia menyerukan kepada Israel dan militan Palestina untuk menghentikan pertempuran saat ini juga”Pesan saya sederhana dan langsung ke persoalan: pertempuran ini harus dihentikan,” kata Ban dalam konferensi pers di New York menjelang keberangkatannya ke Timur Tengah kemarin
Dalam kunjungan itu, Ban akan berunding dengan pemimpin-pemimpin Mesir, Israel, Syria, dan presiden Palestina di RamalahNamun, para pejabat PBB mengatakan, Ban Ki-moon tidak akan bertemu dengan wakil-wakil HamasSelain Sekjen PBB, Pemimpin Komite Palang Merah Internasional (ICRC) Jakob Kellenberger tiba di Jalur Gaza untuk memulai kunjungan tiga harinyaKellenberger berencana mengadakan pembicaraan dengan para pejabat senior Israel dan Palestina, serta mengunjungi rumahsakit Al Shifa di medan perang di Jalur Gaza.
Seorang juru bicara badan tersebut mengatakan kepada AFP bahwa Kellenberger telah tiba di GazaICRC, yang berperan ganda sebagai badan bantuan di wilayah konflik dan pengawal Konvensi Jenewa, tidak biasanya dengan terang-terangan mengatakan dampak pertempuran tersebut terhadap penduduk sipil dan para pekerja kesehatan.
Pekan lalu badan itu menuduh Israel tidak memenuhi kewajiban hukum kemanusiaan internasional, yaitu untuk merawat yang terlukaICRC mendapati sekelompok orang cedera dan mayat-mayat yang diabaikan di dekat posisi militer Israel. Sumber-sumber medis Palestina mengatakan, 920 warga Gaza tewas sejauh ini yang terdiri atas 292 anak-anak dan 75 perempuanIsrael mengatakan, 13 warganya terbunuh, termasuk tiga warga sipilIsrael melarang wartawan asing masuk Gaza sehingga sulit memverifikasi jumlah korban secara independen(BBC/Rtr/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rusia Segera Alirkan Kembali Gas ke Eropa
Redaktur : Tim Redaksi