Laju Deforestasi Indonesia Turun 75,03 Persen, Titik Terendah Sepanjang Sejarah

Minggu, 07 Maret 2021 – 13:03 WIB
Plt. Direktur Jenderal PKTL Ruandha Agung Sugardiman. Foto: dok KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia berhasil menurunkan deforestasi sebesar 75,03 persen di periode 2019-2020, hingga berada pada angka 115,46 ribu hektare.

Angka ini jauh menurun dari deforestasi 2018-2019 sebesar 462,46 ribu ha. Data ini dirilis Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Ditjen PKTL KLHK).

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Gibran Mendadak jadi Buah Bibir, Jokowi Harus Bertindak, Ratusan Ribu Guru Agama Ancam Mogok

"Tahun ini pengurangan hutan Indonesia relatif rendah dan cenderung stabil," kata Plt. Direktur Jenderal PKTL Ruandha Agung Sugardiman.

Data ini sekaligus menepis tudingan sejumlah kalangan tentang peningkatan deforestasi selama 2020. Ini juga pembuktian konsistensi pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo untuk mengurangi deforestasi dari tahun ke tahun.

BACA JUGA: KLHK Kembali Bangun 14 Stasiun Pemantau Kualitas Udara pada 2021

“Ini bukti, bukan persepsi. Inilah hasil kerja keras kita bersama hingga laju deforestasi bisa diturunkan pada titik terendah sepanjang sejarah,” ungkap Ruandha.

Dia memastikan komitmen pemerintah juga tegas di jalur pengurangan deforestasi sebagai salah satu sumber penurunan emisi.

BACA JUGA: KLHK Memfasilitasi Pendirian Bank Sampah di Daerah

Pada kesempatan yang sama, Direktur Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan (IPSDH) Ditjen PKTL, Belinda A. Margono, menjelaskan penurunan deforestasi adalah angka deforestasi netto. Perhitungan deforestasi ini juga mencakup baik di dalam maupun di luar kawasan hutan Indonesia.

Sesuai perkembangan teknologi, perhitungan luas pada periode 2011-2012 merupakan hasil deforestasi netto yang sudah mempertimbangkan kegiatan reforestasi.

Sementara perhitungan pada periode sebelumnya masih menggunakan deforestasi bruto.

"Ini merupakan hasil deforestasi bruto dikurangi dengan angka reforestasi," katanya.

Angka deforestasi bruto tahun 2019-2020 sebesar 119,1 ribu ha, dan angka reforestasinya sebesar 3,6 ribu ha.

Sementara angka deforestasi bruto tahun 2018-2019 sebesar 465,5 ribu ha, dan angka reforestasinya sebesar 3 ribu ha.

Penurunan angka deforestasi ini, menunjukan bahwa berbagai upaya yang dilakukan KLHK akhir-akhir ini, menunjukkan hasil yang signifikan.

Upaya tersebut diantaranya penerapan Inpres Penghentian Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut, Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Pengendalian Kerusakan Gambut, Pengendalian Perubahan Iklim, Pembatasan perubahan Alokasi Kawasan Hutan untuk sektor non kehutanan (HPK), Penyelesaian Penguasaan Tanah dalam Kawasan Hutan (PPTKH/TORA), Pengelolaan Hutan lestari, Perhutanan Sosial, serta Rehabilitasi Hutan dan Lahan.

Pada kesempatan tersebut, Belinda juga menyampaikan hasil pemantauan hutan Indonesia pada 2020. Data menunjukkan bahwa luas lahan berhutan seluruh daratan Indonesia adalah 95,6 juta ha atau 50,9 % dari total daratan, dimana 92,5 % dari total luas berhutan tersebut, atau 88,4 juta ha berada di dalam kawasan hutan. (jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler