Laksamana Yudo Margono Calon Tunggal Panglima TNI, Begini Respons Bang Bobby

Selasa, 29 November 2022 – 06:43 WIB
Laksamana Yudo Margono (kiri) mendampingi Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/9/2022). Foto: Muhammad Adimaja/Antara

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Bobby Adityo Rizaldi merespons penunjukan Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana Yudo Margono sebagai calon tunggal Panglima TNI.

Menurutnya, penunjukan mantan Danlanal Sorong sebagaimana tertuang dalam Surat Presiden (Surpres) soal pergantian Panglima TNI yang dikirimkan ke DPR pada Senin (28/11) sore dinilai sangat tepat.

BACA JUGA: Laksamana Yudo Margono jadi Calon Tunggal, Saatnya TNI Bangkit Tangguh dan Profesional

"Penunjukan KASAL sebagai panglima ini lebih untuk memenuhi prinsip keterwakilan matra secara bergantian menjadi panglima, karena dari periode pertama Jokowi belum ada matra laut jadi panglima," kata alumnus Universitas Trisakti itu.

Bang Bobby yang akrab disapa itu berharap institusi TNI di bawah Laksamana Yudo mampu mendukung misi dan visi Presiden Jokowi agar Indonesia menjadi poros maritim dunia dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi.

BACA JUGA: Puan Umumkan Yudo Margono sebagai Calon Panglima TNI Pilihan Jokowi, Ada Senyuman Berkali-kali

"Tetap menjadikan TNI sebagai institusi yang dipercaya dan dicintai masyarakat Indonesia," katanya pula.

Dia juga mengaku menyambut baik Surpres tentang calon Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa yang sudah disampaikan pemerintah ke DPR.

"Jadi dipastikan tidak akan ada kekosongan kepemimpinan TNI seperti tahun 1998 walaupun hanya beberapa hari," ujar Bobby.

Sementara itu, terkait pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test), Bobby menyebut yang akan ditanyakan adalah konsep sinergi peningkatan profesionalitas TNI dengan keterbatasan anggaran dari Kementerian Pertahanan serta tantangan pengembangan postur dan organisasi TNI.

"Karena ini fit and proper test, bukan assesment test karena kualifikasi panglima adalah pernah menjadi kepala staf sehingga memenuhi syarat," pungkasnya. (antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler