jpnn.com, JAKARTA - Laksamana Pertama (Laksma) TNI (Purn) J Judiono secara resmi bergabung di Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA).
Judiono tertarik dengan tagline PRIMA, yakni Menangkan Pancasila.
BACA JUGA: PRIMA Desak Pemerintah Usut Tuntas Penggunaan Mortir di Papua
Dia merasa tertantang untuk bersama-sama dengan kader PRIMA lainnya mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil makmur.
“Saya merasa tertantang, PRIMA bertujuan untuk mewujudkan rakyat adil makmur dan memenangkan Pancasila,” ujar Judiono dalam keterangan tertulis diterima, Sabtu (11/6).
BACA JUGA: Seuntai Catatan Peringatan Harlah Ke-1 PRIMA
Selain itu, kata dia, PRIMA memiliki tujuan mulia, yakni fokus mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Menurut Judiono, sejak amendemen terakhir, tepatnya tahun 2002 lalu, Pasal 33 UUD 1945 sudah tidak murni lagi. Sebab ada ayat yang merepresentasikan kepentingan golongan tertentu.
BACA JUGA: Peringati Harlah Ke-1 PRIMA, Ketum Agus Jabo Ajak Membangun Jati Diri Bangsa
“Amendemen UUD 2002 pada Pasal 33 sudah tidak murni lagi karena ada ayat titipan,” ungkap Judiono.
Judiono memandang PRIMA adalah salah satu partai politik yang memiliki kepedulian terhadap para pelaku UMKM.
Menurut dia, sektor tersebut saat ini terabaikan dan dipandang sebelah mata.
“PRIMA juga mendukung UMKM yang sekarang masih dilihat sebelah mata,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPW PRIMA Jawa Timur, Samirin, menyambut baik atas bergabungnya Lakma TNI (Purn) J Judiono tersebut.
Dia berharap dengan bergabungnya purnawirawan TNI AL itu akan menambah kekuatan dan memberikan semangat bagi kader-kader PRIMA, khususnya di Jawa Timur.
“”Saya menyambut baik atas bergabungnya beliau. Semoga ke depan menambah kekuatan PRIMA, memberikan semangat kader PRIMA di Jawa Timur,” ungkap pria yang kerap disapa Cak Rin itu.
Cak Rin menambahkan keterlibatan Lakma TNI (Purn) J Judiono juga menandakan bahwa PRIMA diterima oleh semua kalangan.
“PRIMA partainya rakyat biasa, semua kalangan bisa masuk di dalamnya,” ujar Cak Rin.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari