Lakukan Transformasi Bisnis, Pupuk Indonesia Perkuat Riset & Pengembangan Teknologi Pertanian

Kamis, 05 Agustus 2021 – 21:17 WIB
Pupuk Indonesia (Ilustrasi). Foto Pupuk Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - PT Pupuk Indonesia berkomitmen memperkuat riset dan pengembangan teknologi pertanian sebagai salah satu upaya transformasi bisnis perseroan.

Wakil Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto menyatakan sebagai perusahaan penyedia nutrisi tanaman dan solusi pertanian berkelanjutan, perseroan akan mengembangkan berbagai produk dan layanan untuk membantu meningkatkan produktivitas pertanian.

BACA JUGA: Garap Proyek Rumah Indonesia di Mekkah, PT PP dan BPKH Jalin MoU

“Pertumbuhan pada kuartal kedua 2021 ini salah satunya didukung oleh sektor pertanian. Sektor ini tercatat tetap tumbuh positif selama pandemi Covid-19,” ujar Nugroho, Kamis (5/7).

Di tengah tren pemulihan ekonomi ini, Nugroho kembali menegaskan komitmen Pupuk Indonesia.

BACA JUGA: Menyesal Harus ada Perceraian, Krisdayanti: Saya Banyak Introspeksi

Adapun salah satu upaya untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan adalah melalui penguatan riset dan pemanfaatan teknologi.

Untuk penguatan riset, Pupuk Indonesia mendirikan Indonesia Fertilizer Research Institute yang akan menjadi pusat riset produk, inovasi maupun kebijakan, bukan hanya di sektor pupuk tetapi teknologi pertanian secara luas.

BACA JUGA: Kemenkes Harus Gerak Cepat Distribusikan Vaksin Covid-19

Pupuk Indonesia juga intens menjalin kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi dan lembaga penelitian.

Sedangkan untuk pemanfaatan teknologi, Pupuk Indonesia sedang memperkuat digitalisasi pertanian 4.0, budidaya pertanian presisi, mengampanyekan pemupukan berimbang, dan sebagainya.

Nugroho berharap penguatan riset dan pemanfaatan teknologi ini dapat mendorong produktivitas pertanian, menaikkan pendapatan dan kesejahteraan petani, hingga pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Dengan tren pemulihan ekonomi dan pemanfaatan teknologi, Nugroho yakin sektor pertanian akan semakin dilirik oleh generasi muda.

“Ketertarikan tersebut sudah mulai tampak dengan munculnya banyak start-up di bidang pertanian hingga pada meningkatnya tren urban farming,” ujarnya.

Keterlibatan millenial dalam sektor pertanian menjadi sangat penting. Mengingat sejumlah riset menyebutkan bahwa mayoritas petani Indonesia saat ini berusia lebih dari 45 tahun dengan tingkat pendidikan rendah.

Sehingga menjadi tantangan tersendiri dalam memanfaatkan hasil riset dan teknologi pertanian.

“Karena itu dibutuhkan peran serta seluruh stakeholder agar terjadi peningkatan jumlah petani muda, dengan kualitas pendidikan yang lebih baik, agar berbagai hasil riset dan teknologi pertanian dapat diterapkan secara efektif,” tuturnya.

Selain itu, Pupuk Indonesia juga senantiasa meningkatkan kemampuan riset dan pemanfaatan teknologi di lingkungan perusahaan.

Ke depan, Nugroho berharap hasil riset dan penerapan teknologi ini bisa diterima dan diterapkan oleh petani, agar budidaya pertanian bisa menjadi lebih efisien dan produktif serta berdampak baik bagi lingkungan dalam jangka panjang.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler